Turki desak respons tegas internasional di kebijakan pendudukan Israel

Estimated read time 2 min read

Istanbul (ANTARA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (12/9) meminta masyarakat internasional, khususnya PBB, merespons tegas kolonialisme Israel.

Dalam pesan video menjelang acara online Konferensi Panggilan Global untuk Masa Depan, Erdogan menyapa para pemimpin regional dan pemerintah serta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Erdogan mengidentifikasi pertemuan puncak mendatang sebagai peluang penting untuk memperkuat persatuan internasional dan berupaya menuju perdamaian, keamanan, dan ketertiban internasional.

Ia menggambarkan KTT ini sebagai kesempatan langka untuk mengatasi konflik global, penindasan, kelaparan dan kemiskinan.

Ia mengajak para peserta KTT untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan Guterres dan menekankan perlunya perdamaian untuk membangun masa depan yang aman dan sejahtera.

Erdogan menyoroti dampak politik yang mengerikan dari tantangan-tantangan seperti terorisme, xenofobia, dan perubahan iklim, dengan situasi di Gaza sebagai contoh yang mengesankan.

“Kita menghadapi situasi di mana lebih dari 41 ribu orang kehilangan nyawa, termasuk 17 ribu anak-anak, dan lebih dari 100 ribu orang terluka, hampir seluruh Gaza hancur,” kata Erdogan.

“Mengenai kebijakan pendudukan Israel, sangat penting bagi komunitas internasional, terutama PBB, untuk mengutarakan pendapat mereka, di dunia di mana anak-anak sekarat akibat bom, saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa salah satu dari kami tidak bisa merasa aman.

“Jika kami warga negara Turki, kami akan terus memprotes penindasan, kami akan mengikuti orang-orang yang tertindas, dan kami tidak akan mundur dari langkah kemanusiaan ini.”

Presiden Erdogan juga menekankan perlunya memiliki sistem pemerintahan internasional yang adil bagi negara maju dan berkembang.

Ia menyarankan untuk beralih ke sistem yang menekankan perubahan ramah lingkungan, ketahanan iklim dan pembangunan berkelanjutan, untuk memastikan tidak ada satupun yang tertinggal.

“Kita harus melindungi demokrasi kita dari segala jenis ujaran kebencian, rasisme, dan gerakan ekstremis sayap kanan yang meracuni masyarakat,” kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa untuk mencapai semua tujuan ini memerlukan sistem multi-segi yang berfokus pada keadilan.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours