Uskup: Paus nilai Indonesia punya keistimewaan yang beragam

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kardinal Suharyo Hardjotmodjo, Uskup Agung Ignatius, mengatakan Paus Fransiskus menilai Indonesia memiliki keistimewaan yang berbeda dibandingkan negara lain.

Kardinal Suharyo dari Jakarta mengatakan pada hari Rabu bahwa merupakan suatu kehormatan bagi Bapa Suci untuk memilih Indonesia sebagai negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke Asia dan Oseania.

Kardinal Suharyo menambahkan: “Ini rumusan Vinneka Tunggal Ika, dalam Pancasila, juga disebutkan dalam Pembukaan (Pembukaan) UUD 1945.”

Kardinal Suharyo mengatakan, Bapa Suci Paus menilai cita-cita kemerdekaan Indonesia yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 serupa dengan ajarannya.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Kardinal Suharyo membenarkan segala kebaikan yang sudah ada di Indonesia.

Terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Istana Merdeka dan kunjungan Presiden Joko Widodo, Kardinal Suharyo mengatakan pihak Istana menyambut Paus Fransiskus dengan upacara yang sangat megah.

“Saya juga merasa senang, saya belum pernah melihat upacara kenegaraan seperti itu. “Dan betapa Paus Fransiskus dicintai semua orang,” kata Kardinal Suharyo.

Kardinal Suharyo kemudian mengatakan, Bapa Suci Paus mengucapkan terima kasih atas sambutan istimewa yang diterimanya setibanya di Indonesia.

Ia juga mengatakan, Bapa Suci Paus sangat mengapresiasi falsafah hidup masyarakat Indonesia yakni Binneka Tunggal Ika.

Kardinal mengatakan, Bapa Suci secara khusus menekankan tiga sila Pancasila, yakni sila pertama ketuhanan Yang Maha Esa, sila ketiga persatuan Indonesia, dan sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menilai Paus Fransiskus, kata kardinal, keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan mendorong persatuan di Indonesia, dan ketika bangsa Indonesia bisa bersatu, maka hasilnya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Dan ketika bangsa kita benar-benar bisa bersatu, maka hasilnya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Kardinal Suharyo.

Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada tanggal 3 hingga 6 September 2024 dan pada hari Rabu mengunjungi Istana Merdeka di Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan mengadakan pertemuan dengan para pendeta di Katedral Jakarta pada sore hari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours