KKP fokus berantas penyelundupan BBL yang rugikan negara Rp260 miliar

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan fokus menghentikan penyelundupan benih lobster murni (BBL) pada periode Januari hingga September 2024, saat negara akan membeli Rp 260 miliar. “Sejak Januari hingga September 2024, kerugian penindakan BBL mencapai Rp 260 miliar. Jika penyelundupan tidak dihentikan, negara tidak akan mendapat kompensasi apa pun,” kata Pengawas Pengawasan Sumber Daya KKP Suharta. Diskusi di Jakarta pada Kamis.

Menurut dia, cara yang dilakukan pihaknya untuk mengakhiri penyelundupan BBL adalah dengan membentuk Project Management Office (PMO 724) untuk memastikan implementasi Pasal 1 Konstitusi KP.

Saat ini PMO-724 mengkaji aspek pelaksanaan pengelolaan lobster, koordinasi antarlembaga, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan perikanan BBL.

“Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melihat bahwa kita tidak takut menghadapi pemburu liar di BBL 2024, itulah sebabnya kita melakukan pengendalian lobster di Indonesia saat ini,” ujarnya.

Ia mengatakan pengadaan BBL juga menyulitkan petambak udang lokal karena petambak harus bersaing untuk mendapatkan BBL dengan harga yang tidak kompetitif.

Sementara itu, PT Idovin Aquaculture International, salah satu perusahaan patungan Indonesia-Vietnam yang bergerak di bidang perikanan, khususnya budidaya lobster, mendukung tindakan tegas terhadap aktivitas penyelundupan BBL di pasar lokal.

Menurut juru bicara PT Idovin Aquaculture International Adinda Cresheilla, investasi berkelanjutan dapat langsung dicapai dengan penegakan hukum dan perbaikan pengelolaan BBL. Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berupaya meningkatkan produksi lobster Indonesia, salah satu jenis ikan hitam liar yang sedang dikembangkan. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya dan Perikanan (DJBP) KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan, salah satu kendala dalam budidaya lobster adalah ketersediaan dan pasokan pangan, salah satu penyebab utamanya adalah kerang. “Kami terus berinovasi, menyediakan lobster dari segi kuantitas dan kualitas untuk mendukung operasional yang paling efisien,” kata Haeru dalam pidatonya di Jakarta, Minggu (18/8).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours