9 Ciri-ciri Gerd Kambuh yang Harus Diwaspadai dan Cara Mengatasinya

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Ada sembilan gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD) yang harus diwaspadai. Gejala ini terkadang tidak disadari oleh penderita karena mirip dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes atau inkontinensia.

GERD adalah suatu kondisi kronis dimana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan peradangan. Ketika kambuh lagi, gejala tidak nyaman dan mengganggu muncul kembali.

Memahami pola kekambuhan GERD dapat membantu pasien mengambil langkah yang tepat untuk mencegah dan mengelola gejala. Jika gejala GERD berulang atau memburuk, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Berikut ciri-ciri GERD baru seperti dilansir Mayo Clinic, Jumat (7/12/2024).

9 Tanda Gerd Kambuh yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya

1. Jantung (nyeri dada)

Sakit maag adalah gejala utama GERD dan terjadi ketika asam lambung mengiritasi lapisan kerongkongan. Nyeri ini biasanya terasa di dada bagian tengah atau atas dan bisa menjalar ke leher atau leher.

Gejala ini sering muncul setelah makan dalam porsi besar atau berlemak. Kemudian menjadi lebih buruk ketika berbaring atau membungkuk dan dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam.

2. Pemulihan

Regurgitasi adalah keluarnya makanan atau cairan dari lambung ke mulut atau tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan mual atau rasa asam di mulut Anda.

Regurgitasi terjadi setelah makan besar atau tidur. Penyakit ini dapat menyebabkan bau mulut, nyeri, dan mual.

3. Disfagia (Kesulitan menelan)

Disfagia adalah kesulitan atau nyeri saat makan, yang dapat disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada esofagus akibat naiknya asam lambung.

Gejala ini berupa perasaan seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan atau dada. Hal ini sering dikaitkan dengan rasa sakit saat makan atau kesulitan menelan makanan padat atau cair.

4. Kanker

Diare adalah gejala umum GERD. Asam lambung dapat menumpuk di kerongkongan yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan batuk.

Batuk biasanya tidak berhubungan dengan penyakit atau alergi. Penyakit terjadi pada malam hari atau setelah makan. Kondisi ini bisa disertai dengan suara pelan atau sakit tenggorokan.

5. Suara serak atau nyeri

Iritasi akibat peningkatan asam lambung pada kerongkongan dan tenggorokan dapat menyebabkan nyeri dan sakit tenggorokan. Suara serak biasanya muncul pada pagi hari. Penyakit ini berhubungan dengan rasa sakit atau kaku. Selain itu, sulit untuk menelan.

6. Rasa pahit di mulut

Rasa asam atau pahit di mulut merupakan akibat langsung dari regurgitasi isi lambung. Ini terjadi setelah makan atau berbaring. Hal ini dapat menyebabkan bau mulut dan mempengaruhi rasa makanan dan minuman.

7. Nyeri dada

Nyeri dada akibat GERD sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Rasa sakit ini berasal dari iritasi esofagus. Rasa sakitnya biasanya terasa seperti ada tekanan atau sensasi terbakar di dada.

Lebih buruk lagi setelah makan atau saat berbaring. Penyakit ini tidak disertai gejala kardiovaskular seperti nyeri terbakar di lengan atau sesak napas.

8. Perut kembung dan mual

Perut kembung dan mual bisa terjadi karena sakit perut dan produksi asam yang berlebihan. Kondisi ini ditandai dengan rasa penuh dan bengkak di perut bagian atas. Mual bisa disertai muntah dan sering terjadi setelah makan besar atau makanan tertentu.

9. Gejala ekstraesofageal

Kuman juga dapat menyebabkan gejala yang tidak berhubungan dengan kerongkongan, seperti asma atau infeksi sinus. Asma lebih sering terjadi, terutama pada malam hari. Selain itu, infeksi sinus atau postnasal drop sering kali muncul kembali. Lalu ada masalah gigi seperti erosi email akibat paparan asam lambung.

Cara mengatasi Gerd kambuh

1. Perubahan gaya hidup

– Makanlah dalam porsi kecil namun sering.

– Hindari makanan perangsang seperti makanan berlemak, pedas, asam dan berkarbonasi.

– Hindari langsung berbaring atau tidur setelah makan.

– Tinggikan kepala tempat tidur untuk mencegah refluks saat tidur.

2. Obat-obatan

– Antasida untuk segera meredakan gejala.

– H2 blocker untuk mengurangi produksi asam.

– Inhibitor pompa proton (PPI) efektif mengurangi produksi asam.

3. Perawatan medis

– Jika gejala tidak membaik setelah perubahan gaya hidup dan pengobatan, temui dokter.

– Prosedur endoskopi atau pembedahan mungkin diperlukan untuk kasus GERD yang parah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours