Nilai ekspor kerapu Maluku menembus Rp48 miliar semester I-2024

Estimated read time 2 min read

AMBAN (ANTARA) – Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Amban, Maluku, melaporkan nilai ekspor produk ikan kerapu Maluku mencapai Rp48 miliar pada semester I 2024.

Nilai tersebut diperoleh dari ekspor sebanyak 200.008 unit dalam tujuh bulan terakhir, kata Presiden BPPMHKP Amban Hatta Arisandhi di Ambon, Senin.

Dibandingkan periode yang sama tahun 2023, nilai ekspor produk ini meningkat 67 persen artinya 29 miliar dinar atau 121.811 kelompok per kapita, kata Hatta.

“Hong Kong, Singapura, dan Malaysia merupakan importir utama produk ikan hidup Maluku, dan ikan kerapu hidup menjadi salah satu yang paling diminati,” ujarnya.

Selain produk ikan kerapu, Hatta mengatakan masih banyak produk lain seperti rajungan, rajungan, dan kasi-kasi penangkapan ikan hidup yang memberikan nilai ekspor tinggi bagi Maluku.

Menurut dia, hal tersebut tidak lepas dari upaya pihaknya melakukan langkah-langkah peningkatan pelayanan dan integrasi dengan institusi terkait.

“Ekspor perikanan Maluku tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi PPPMHKB Amban serta instansi terkait seperti Bea dan Cukai Amban, Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku. Mempermudah proses perizinan dan pelayanan ekspor dari Maluku,” jelasnya.

Oleh karena itu, guna mempercepat ekspor jasa, BPPMHKP Ambon memiliki inovasi dalam pelayanan publik, antara lain program pengunduhan langsung bagi pelaku usaha melalui Tim Reaksi Cepat Tatihu.

Kemudian layanan sertifikasi ekspor 24 jam dan sistem layanan ekspres virtual (Silapatua) dapat menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Maluku untuk rencana manajemen mutu terpadu (PMMT)/HACCP dan kegiatan sertifikasi untuk pelaksanaannya. Metode Isolasi Ikan yang Baik (CKIB).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours