Asal Usul Kerajaan Kutai, Benarkah Kutai Adalah Nama Asli Kerajaan Ini?

Estimated read time 3 min read

Kerajaan Kutai dikenal sebagai kerajaan nusantara pertama yang muncul. Namun hingga saat ini masih banyak pihak yang mempertanyakan keaslian nama Kutai untuk kerajaan tersebut.

Misalnya saja dalam jurnal “Kajian Etimologi Kerajaan (Kutai) Martapura di Muara Kaman Kalimantan Timur”.

Jurnal ini menjelaskan bahwa nama “Kutai” bukanlah nama asli asal usul kerajaan pertama nusantara.

Asal Usul Kerajaan Kutai

Di kelas sejarah sekolah dan pemberitaan media publik, kerajaan tertua di nusantara ini biasa dikenal dengan nama Kutai. Informasi umum tentang kerajaan Hindu ini berasal dari prasasti Yupa yang menyebutkan tiga generasi pertama.

Kudanga, Aswawarman dan Mulawarman merupakan nama raja-raja yang memerintah pada abad ke-4 hingga ke-5 Masehi.

Provinsi Kalimantan Timur terkenal dengan sejarahnya karena situs sumber sejarahnya yaitu Prasasti Yupa terletak di Muara Kaman, sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selain nama Kutai, masih ada nama lain yang beredar untuk kerajaan pertama di Indonesia ini. Ada yang menyebutnya Kerajaan Mulawarman, Kerajaan Kutai Mulawarman, Kerajaan Martadipura, Kerajaan Kutai Martadipura, Kerajaan Kutai ing Martadipura, dan Kerajaan Kutai Mulawarman ing Martadipura.

Tak satu pun dari enam nama ini memiliki sumber sejarah yang terverifikasi.

Dari tujuh prasasti Yupa yang ditemukan antara tahun 1879 hingga 1940, tidak ada satupun yang benar-benar menyebutkan nama kerajaan di Muara Kaman sebagai Kutai.

Nama Kutai sebenarnya hanya perkiraan atau asumsi berdasarkan letak prasasti Yupa di wilayah Kesultanan Kutai.

Tim Penyusun Sejarah Nasional Indonesia pada jilid 2 mengungkapkan, nama Kutai telah digunakan para peneliti sejak zaman Belanda untuk memberi nama kerajaan Dinasti Mulawarman berdasarkan tempat ditemukannya prasasti Yupa di daerah Kutai.

Sejarawan dan sarjana sastra Melayu Constantinus Alting Mees pertama kali menegaskan bahwa nama Kutai bukan milik dinasti Mulawarman. Mees dalam tesisnya mengatakan bahwa wilayah jajahan Hindu di Muara Kaman tidak pernah disebut Kutai.

Nama Kutai baru dikenal sejak Aji Batara Agung Dewa Sakti mendirikan kerajaan di muara Sungai Mahakam pada akhir abad ke-13.

Literasi mengenai kerajaan Martapura masih minim. Bahkan, terdapat naskah-naskah klasik aksara Arab Melayu di tanah Kutai yang dapat digali sebagai sumber historiografi tradisional.

Naskah tersebut bernama surat keluarga kerajaan di tanah Kutai Kertanegara yang diselesaikan oleh Khatib Muhammad Thahir pada tanggal 30 Rabiul Awal 1265 Hijriah atau 24 Februari 1849.

Buku yang sering disebut “Kutai Salasilah” ini disimpan di Perpustakaan Negara Berlin di Jerman.

Kitab Kutai Salasilah merupakan sumber historiografi kerajaan yang didirikan di Jaitan Layar pada tahun 1300 Masehi.

Kerajaan ini bernama Kutai Kertanegara. Tempatnya berada di hilir sungai Mahakam yang sekarang dikenal dengan nama Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kukar.

Tiga abad berikutnya, Kutai Kertanegara menyerang Muara Kaman dan mencaplok wilayah kekuasaan Dinasti Mulawarman.

Jadi anggapan bahwa nama Kutai diberikan kepada kerajaan Dinasti Mulawarman tidaklah tepat karena merupakan nama kerajaan lain yang didirikan di muara Mahakam sekitar sembilan abad setelah prasasti Yupa.

Teks historiografi tradisional Kutai Salasilah menyebutkan istilah ing Martapura di akhir nama raja Kutai Kertanegara yang mencaplok Muara Kaman.

Berdasarkan petunjuk tersebut maka ditetapkanlah nama Kerajaan Martapur sebagai identitas kerajaan tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours