Bank Mandiri: Kredit sektor manufaktur capai Rp177,37 triliun

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit kepada sektor industri (pabrik) mencapai Rp177,37 triliun atau tumbuh 15,66 persen per tahun (YoY/Yo) pada Juni 2024 dengan kualitas yang lebih baik. . dipertahankan.

“Penyaluran kredit produksi kami sebagian besar disalurkan kepada sektor-sektor kecil industri makanan dan minuman, industri baja dan perdagangan umum, industri pupuk dan serangga, industri kertas dan industri kimia,” kata Sekretaris Jenderal Bank Mandiri Teuku Ali Usman. pernyataan tertulis Pernyataan Rabu di Jakarta.

Menurut perseroan, pemberian kredit berbasis sektor industri merupakan wujud peran aktif Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan sektor industri berpendapatan rendah.

Sebagai lembaga pembangunan dan BUMN, perseroan menyatakan Bank Mandiri terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung kelompok masyarakat kurang mampu di sektor nasional.

Ali juga menilai sektor hilir atau pengolahan memiliki prospek bisnis yang positif ke depan.

Perseroan menegaskan hingga akhir tahun 2024, Bank Mandiri akan melanjutkan strategi yang telah dijalankan yakni meningkatkan tata kelola bank sentral (total) dan pertumbuhan dengan pendekatan pertumbuhan berbasis ekosistem dan sektor unggulan di berbagai daerah.

Menurut perseroan, hal ini sejalan dengan strategi Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berorientasi pada kerakyatan.

Ali mengatakan dengan strategi tersebut, Bank Mandiri berharap dapat mencapai pertumbuhan kredit (bank-wide konsolidasi) antara 16 hingga 18 persen pada akhir tahun. Sasaran pertumbuhan, kata Ali, tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas kredit pada tingkat optimal.

Secara konsolidasi, penyaluran kredit Bank Mandiri mencapai Rp1.532 triliun pada triwulan II 2024 atau tumbuh 20,46 persen year-on-year.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit pada segmen korporasi, komersial, dan UMKM yang tumbuh sebesar 29,7 persen y-o-y, 21,7 persen y-o-y, dan 13,9 persen y-o-y. Pada saat yang sama, anak-anak perusahaan juga mencatat pertumbuhan yang baik dalam pinjaman dan pembiayaan, mencapai 17 persen tahun-ke-tahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours