Kemenhub minta keberangkatan bus didata guna optimalisasi informasi

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risyapudin Nursin meminta agar dilakukan pendataan pada setiap keberangkatan bus untuk mengoptimalkan pemberian informasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Dengan manifes yang terdokumentasi dengan baik, kami memiliki informasi penumpang yang akurat jika terjadi kecelakaan bus,” kata Risyapudin saat mengunjungi Terminal Tipe A Mangkang Semarang di Semarang, Minggu.

Risyapudin melakukan pemeriksaan pelayanan di beberapa terminal Tipe A, yaitu terminal Tipe A Harjamukti Cirebon; Terminal Tegal tipe A; Terminal Tipe A Pekalongan; Terminal Tipe A Mangkang Semarang dan Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga.

Dalam kunjungannya ke beberapa terminal, Risyapudin menekankan pentingnya optimalisasi manifes keberangkatan setiap bus.

Ia mengatakan hal ini memprihatinkan karena akan mempermudah proses identifikasi korban kecelakaan bus sehingga pengolahan dan sosialisasi informasi kepada keluarga korban dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

Kendati demikian, ia juga menegaskan, setiap kendaraan wajib dilakukan pengecekan ramp atau fungsinya sebelum pemberangkatan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kendaraan yang digunakan harus mematuhi peraturan dan dalam kondisi sempurna. Selain itu, masyarakat juga perlu diedukasi untuk mengecek kondisi bus yang ingin dinaikinya melalui aplikasi Mitra Darat atau Spionam,” kata Risyapudin dalam keterangannya. di Jakarta.

Selain itu, Risyapudin menghimbau kepada para pengawas Unit Pelayanan Terminal Tipe A untuk memaksimalkan pelayanan terminal dengan mengedepankan pelayanan informasi dan keselamatan.

Ia menekankan pentingnya memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada penumpang, memastikan konektivitas antarmoda yang baik dan menjamin keamanan di terminal.

“Mari kita jadikan terminal tipe A ini sebagai service hub yang lebih informatif baik dari segi pelayanan, konektivitas, maupun keamanan. “Kami berharap peningkatan ini dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan nyaman bagi setiap penumpang dalam menggunakan fasilitas terminal,” tambahnya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan, Risyapudin juga melakukan diskusi langsung dengan penumpang dan petugas lapangan untuk menerima masukan dan saran yang membangun.

Ia menghimbau seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berinovasi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Risyapudin mengimbau kepada operator bus (PO) untuk memastikan setiap bus memiliki dua pengemudi dengan kualifikasi yang sama dan tidak hanya satu pengemudi pengganti.

“Penting bagi pengemudi bus untuk beristirahat setelah 4-5 jam perjalanan,” tegasnya.

Ia menambahkan, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan bus akibat kelelahan atau penggunaan pengemudi pengganti yang kurang berpengalaman.

“Kedepannya kami akan mengembangkan konsep smart terminal dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga memungkinkan sinkronisasi data baik penumpang maupun kendaraan bus di terminal,” ujarnya.

Kunjungan Risyapudin ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Perhubungan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat di Indonesia guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna transportasi.

“Kami berharap melalui evaluasi dan pemantauan secara berkala, terminal Tipe A dapat menjadi contoh pelayanan prima dan terpercaya kepada masyarakat,” kata Risyapudin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours