Menghidupkan Mimpi Anak Indonesia lewat Beasiswa Pemerintah

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Sepuluh tahun terakhir, perkembangan pendidikan di Indonesia mengalami perubahan drastis. Tujuan untuk semakin pemerataan pendidikan, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga miskin, semakin mendekatkan impian anak-anak Indonesia menjadi kenyataan.

Melalui berbagai program beasiswa, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Beasiswa Indonesia (BPI), dan Beasiswa Indonesia Maju (BIM), pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menunjukkan komitmen besar untuk memastikan setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai pendidikan tinggi.

Pada bulan Maret 2024, PIP telah menjangkau lebih dari 9,7 juta siswa dari sekolah dasar hingga menengah/teknik. Penyaluran dukungan PIP dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Layanan Pendanaan Pendidikan (Puslapdik). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan hingga 23 November 2023, penyaluran PIP sudah mencapai 100 persen dari target yang disalurkan kepada 18.109.119 penerima.

“Setiap tahunnya kami ingin menyalurkan PIP kepada 17,9 juta siswa dengan anggaran Rp9,7 triliun. Tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menambah target di SMA menjadi 567.531 siswa dan di SMK menjadi 99.104 siswa.” jumlah sasarannya sesuai dengan kenaikan kelompok bantuan dari Rp1.000.000 menjadi Rp1.800.000 untuk pelajar SMA dan teknik,” kata Menteri Nadiem dan Presiden Joko Widodo pada acara Penyerahan Bantuan PIP 2024 di Magelang, Jawa Tengah, Januari 2024 lalu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang akrab disapa Mendikbud mengatakan pada tahun ini kementeriannya menambah jumlah siswa sekolah menengah menjadi 567.531 orang, sedangkan sekolah kejuruan mencapai 99.104 orang. Dikatakannya, dalam semangat Merdeka Pendidikan, Kemendikbud terus mendorong kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah daerah dan dunia pendidikan.

“Semangat ini kami wujudkan agar penyaluran dukungan PIP dapat ditentukan secara akurat baik dari segi pelacakan, waktu, jumlah dan penggunaannya,” kata Menteri.

Mendikbud menambahkan, pihaknya akan terus memajukan pelaksanaan program PIP sebagai bagian dari upaya pemerataan hak dan pendidikan yang berkualitas. “Kami berharap seluruh anak di Indonesia dapat merasakan manfaat dari program ini,” ujarnya.

Salah satu penerima dana hibah PIP tingkat SD, Nova Faris Setiawan mengaku senang menerima dana hibah PIP tersebut. “Uang ini akan saya gunakan untuk bersekolah dan mewujudkan cita-cita saya menjadi tentara di masa depan,” kata Faris, siswa SD Negeri Kramat 5 Magelang, Jawa Tengah.

Di sisi lain, KIP Kuliah yang diluncurkan pada tahun 2021 merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas pendidikan tinggi. Hingga pertengahan tahun 2024, KIP Kuliah telah menjangkau 101.000 siswa atau 50 persen dari total 200.000 siswa. Presiden Puslapdik Adhika Ganendra mengatakan, program ini bertujuan untuk membantu siswa dari keluarga tidak mampu yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri melalui ujian dan kriteria keberhasilan.

Berdasarkan data interaksi antara siswa penerima bantuan di SD dan SMP dengan siswa yang berhak mengenyam pendidikan tinggi, banyak siswa miskin yang terbantu untuk mendapatkan manfaat dan masuk perguruan tinggi, jelas Adhika dalam program pendidikan gratis Silaturahmi. sudah.

Tak hanya itu, berdasarkan hasil Survei Lanjutan yang dilakukan Puslapdik 2023, dari 20.706 alumni Bidikmisi/KIP Kuliah yang mengisi kuisioner, 42 persen diantaranya mampu memperoleh IPK antara 3,50 hingga 3,75, meski lebih dari 28 persen memiliki IPK antara 3,75 dan 3,99. Keberhasilan akademik yang semakin meningkat setiap tahunnya membuktikan bahwa KIP Kuliah tidak hanya memberikan peluang, namun juga mendorong keberhasilan mahasiswa.

Contoh keberhasilan tersebut antara lain Iva Roudhotul Rohmah, mahasiswa Teknik Informatika ITN Malang yang lulus dengan IPK 3,94 dan lulus dalam waktu 3,5 tahun. Dhea Arviana Wijianti, mahasiswi studi tambahan Universitas Jember, meraih IPK 3,99 dan merupakan pengajar di PKBM Lintas Menuju Kecerdasan di Glenmore Banyuwangi. Selain itu, ada Nahdiyah dari UPN “Mujahid” Yogyakarta yang diakui terbaik dari berbagai faktor, termasuk mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Virtual SEAMEO TVET 2022. Hal lain yang berhasil dilakukan dengan baik oleh Yusril Sahendra dari Universitas Teuku Umar. IPK terbaik 4,00.

Pendidikan Tinggi Indonesia: Perkembangan Global

Tidak hanya berhenti di dalam negeri, Kemendikbud juga memperluas kesempatan bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri melalui program Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Program ini tidak hanya menawarkan beasiswa penuh untuk belajar di universitas terkemuka dunia tetapi juga memberikan program persiapan intensif sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk memastikan penerima beasiswa tersebut siap menghadapi tantangan pendidikan dan budaya negara tujuan.

Pada tahun 2024, terdapat 1.587 BIM di perguruan tinggi tersebut, yang terdiri dari 744 perguruan tinggi dan 843 perguruan tinggi luar negeri.

“Saya ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi, khususnya fakultas kedokteran, agar bisa mengurangi beban ibu saya yang membesarkan anak seorang diri. “BIM menjadi harapan besar bagi saya untuk mewujudkan impian tersebut,” ujarnya.

Nizam Zulfi Zakaria yang kuliah di BIM Universitas Brawijaya juga merasa program tersebut membuka peluang yang tidak terduga baginya. “BIM tidak hanya memberi saya kesempatan untuk melanjutkan studi, tetapi juga memberi saya kesempatan untuk mencapai tingkat nasional,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours