Polandia Akui Tergelincir dalam Perang Hibrida

Estimated read time 2 min read

WARSAW – Polandia telah memasuki keadaan “perang hibrida” di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan sekutu utamanya Belarusia, akui Wakil Menteri Pertahanan Polandia Cezary Tomczyk.

Hal tersebut disampaikan Tomczyk saat berbicara di panel tingkat tinggi mengenai situasi keamanan di Polandia pada Senin (26/8/2024).

Dia mencatat bahwa negaranya berada dalam situasi yang sedikit di bawah tingkat perang sesungguhnya.

“Hari ini kita menghadapi perang hibrida secara de facto di Polandia. Dan kita dapat secara langsung mengatakan bahwa Polandia sekarang berada dalam keadaan perang, namun perang hibrida,” kantor berita PAP mengutip pernyataannya.

Dia menarik perhatian pada situasi di perbatasan Belarusia, serta insiden ketika sebuah balon memasuki wilayah udara Polandia.

Selama bertahun-tahun, Warsawa menuduh Minsk berusaha mempengaruhi negara tersebut dengan mengirimkan migran ilegal melintasi perbatasan.

Pihak berwenang Polandia dituduh menganiaya migran, Belarus membantah tuduhan tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang Polandia juga melaporkan beberapa kasus balon Rusia memasuki wilayah udara nasional.

Para pejabat di Warsawa menyelidiki insiden tersebut namun menyimpulkan bahwa balon tersebut tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.

Salah satu insiden terbaru terjadi pada akhir Juni, ketika Polandia mengatakan sekutunya Rusia telah memperingatkan bahwa mereka kehilangan kendali atas salah satu balon yang melindungi wilayah udara wilayah Kaliningrad.

Balon tersebut hilang di wilayah udara Polandia selama empat setengah jam. Pihak berwenang Polandia mengatakan mereka tidak sengaja menembak jatuh balon tersebut karena “kemungkinan konsekuensi negatif”.

Meski demikian, Tomczyk mengatakan insiden balon tersebut tetap bertujuan untuk memajukan agenda politik Rusia.

“Sebenarnya, ini adalah alat bernilai ratusan dolar yang dapat digunakan untuk mempengaruhi kita semua dengan cara yang sangat sederhana… tulis beberapa kata dalam bahasa Sirilik pada balon dan semua portal di Polandia akan menulisnya. Itu saja. “, katanya.

Menurutnya, tujuan taktik tersebut adalah untuk menciptakan dialog dalam masyarakat Polandia dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Wakil menteri mencatat bahwa serangan dunia maya adalah aspek lain dari perang hibrida dan terjadi sekitar 5.000 kali dalam setahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours