Pemimpin Fatah dibunuh, China desak warganya segera tinggalkan Lebanon

Estimated read time 1 min read

Ankara (ANTARA) – Pasca terbunuhnya pemimpin Fatah Palestina, China meminta segera meninggalkan Lebanon.

Kedutaan Besar Tiongkok di Beirut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, “Baru-baru ini, situasi di Lebanon dan Israel menjadi semakin tegang, dan keamanan di Lebanon tetap serius dan rumit.”

Beijing mendesak warga Lebanon untuk menggunakan kesempatan ini untuk kembali ke Tiongkok dengan penerbangan komersial atau meninggalkan negara itu sesegera mungkin.

Kedutaan Besar Tiongkok mengatakan tingkat bahaya saat ini untuk perjalanan di Lebanon selatan dan Kegubernuran Nabatieh berwarna merah (berisiko tinggi) dan wilayah lainnya berwarna oranye (berisiko tinggi).

Khalil al-Maqda, pemimpin gerakan Fatah di Lebanon, tewas dalam serangan udara Israel pada Rabu (21/8).

Ketegangan di Timur Tengah meningkat di tengah serangan Israel di Gaza sejak perang dimulai pada 23 Oktober 2023.

Israel menyerang pemimpin Fatah untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 bulan memerangi Hizbullah.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours