Bahlil naikkan target konsumsi listrik guna dorong pertumbuhan ekonomi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana meningkatkan konsumsi listrik per kapita menjadi 6.000-6.500 kWh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Bahlil menjelaskan, target konsumsi listrik per kapita semula adalah 5.500 kWh per kapita, namun angka tersebut diproyeksikan hanya berkontribusi 6 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kita putuskan jumlah 5.500 itu akan merangsang pertumbuhan ekonomi 6 persen, maka kita dorong menjadi 6.000-6.500 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen,” kata Bahlil di Jakarta, Rabu.

Menurut Bahlil, keputusan tersebut sejalan dengan kebijakan Presiden baru terpilih Prabowo Subianto yang ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Bahlil juga akan melakukan pembahasan lebih detail dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo.

Sementara itu, Bahlil meminta PLN fokus pada pengembangan transmisi dan jaringan listrik.

Menurut dia, salah satu penyebab tertundanya pengembangan sumber energi baru terbarukan (EBT) adalah belum optimalnya infrastruktur. Pasalnya, dalam target kebijakan energi nasional, keseimbangan energi diperkirakan mencapai 23 persen pada tahun 2025.

Namun angka tersebut sulit dicapai karena belum adanya infrastruktur yang menghubungkan wilayah yang berpotensi EBT dengan wilayah lain.

Tugas Dirut PLN sekarang fokus pada pembangunan transmisinya, kalau tidak transmisi yang dibangun swasta akan melanggar UU Ketenagalistrikan kita, makanya kita bagi tugas, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours