Kematian Massal Kelelawar di AS Dikaitkan dengan Tewasnya 1.000 Bayi Manusia

Estimated read time 2 min read

BARU YORK. Kepunahan massal kelelawar di Amerika Serikat akibat sindrom hidung putih mempunyai dampak yang jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Baca juga – Buah Kelelawar, Kunci Pengobatan Diabetes

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hilangnya kelelawar, yang berperan sebagai pengendali hama alami, telah mengakibatkan kematian lebih dari 1.000 bayi manusia.

Ketika populasi kelelawar menurun, penggunaan pestisida meningkat, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Penulis studi Eyal Frank, seorang ekonom lingkungan di Universitas Chicago, menjelaskan bahwa meskipun kelelawar sering dipandang negatif, mereka sebenarnya memainkan peran penting dalam ekosistem dengan mengendalikan populasi serangga.

.

“Kelelawar mendapat reputasi buruk sebagai sesuatu yang ditakuti, terutama setelah adanya laporan tentang kemungkinan kaitannya dengan asal mula [COVID -19].” .

Pengurangan jumlah tersebut tidak hanya merugikan ekosistem, tetapi juga dapat mengancam keselamatan manusia.

Penemuan ini menyoroti pentingnya melindungi kelelawar dan memahami peran mereka dalam menjaga keseimbangan ekologi.

Studi ini menunjukkan adanya hubungan tak terduga antara kematian kelelawar dan kematian bayi manusia. Hal ini menunjukkan betapa kompleks dan saling berhubungannya ekosistem dan bagaimana perubahan pada salah satu komponen dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan.

Sering dianggap sebagai hama atau pembawa penyakit, kelelawar ternyata berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Sebagai predator alami serangga, kelelawar membantu mengendalikan populasi serangga hama yang dapat merusak tanaman dan menyebarkan penyakit.

Meningkatnya penggunaan pestisida akibat menurunnya populasi kelelawar menimbulkan dampak serius bagi kesehatan manusia, terutama bayi.

Paparan iklan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk cacat perkembangan, cacat lahir, dan peningkatan risiko kanker.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours