Imane Khelif meraih medali emas Olimpiade Paris 2024

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Setelah belakangan diliputi kontroversi gender atas penampilannya, petinju putri Aljazair Imane Khalif tampil impresif di babak final dan berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris 2024, WIB, pada Sabtu.

Menurut laporan AFP, Khalif mencatatkan kemenangan atas Yang Liu dari China pada kategori 66 kg putri yang diadakan di Roland Garros.

Khalife mengatakan medali emas tersebut merupakan “respons yang tepat” terhadap serangan dan intimidasi yang dia hadapi dalam beberapa hari terakhir.

“Saya seorang wanita, sama seperti wanita lainnya,” kata Khalif.

Kontroversi dan spekulasi negatif mengenai jenis kelamin Khalif muncul ketika petinju wanita Italia Angela Carini memutuskan untuk berhenti melawan Khalif setelah 46 detik di atas ring.

Dalam laga perempat final tersebut, Carini mengaku “belum pernah dikalahkan seburuk itu” oleh petinju wanita dalam waktu yang lama.

Klaimnya kemudian menyebar dengan spekulasi bahwa Khalifa mungkin seorang transgender, atau bukan perempuan yang dilahirkan secara biologis.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) langsung menyatakan bahwa informasi tersebut salah dan menyesatkan.

Sebelumnya, Khalif dan petinju putri Taiwan Lin Yu-ting juga didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia tahun lalu setelah mereka dianggap gagal dalam tes kelayakan gender oleh federasi internasional.

Kini, baik Lin maupun Khalif sama-sama melaju ke final Olimpiade Paris 2024 di kategori berbeda.

“Saya menjadi sasaran intimidasi dan kampanye (kebencian) yang kejam dan ini (medali emas) adalah respons terbaik terhadap mereka,” kata Khalif.

Pada konferensi pers yang penuh sesak, Khalif, dengan medali emas tergantung di lehernya, ditanya tentang kontroversi “kualifikasi” yang mendorongnya ke Olimpiade.

“Saya sepenuhnya berhak untuk berpartisipasi, saya seorang wanita seperti wanita lainnya. “Saya terlahir sebagai perempuan, menjalani hidup saya sebagai perempuan dan berkompetisi sebagai perempuan,” kata Khalif.

“Mereka (fitnah, intimidasi) adalah musuh kesuksesan. Dan serangan-serangan ini membuat kesuksesan saya terasa istimewa,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours