Rupiah meningkat dipengaruhi euforia pemotongan suku bunga BI dan Fed

Estimated read time 1 min read

Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Jumat akibat masing-masing penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). atau Fed.

Pada Jumat dini hari, rupee menguat 136 poin atau 0,90 persen menjadi Rs 15.103 terhadap dolar AS dibandingkan Rs 15.239.

“Hari ini rupiah diperkirakan terus menguat di kisaran Rp 15.180-15.250 per dolar AS di tengah euforia penurunan suku bunga BI dan Fed,” kata saudara analis Bank Woori Rulli Nova saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Rulli mengatakan penguatan rupee juga didukung oleh optimisme laju pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut.

BI pada hari Rabu mengumumkan bahwa mereka akan menurunkan suku bunga dasar, atau BI-Rate, sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen.

Suku bunga deposito dan suku bunga kredit juga turun masing-masing sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen dan 6,75 persen.

Sementara Bank Sentral AS atau The Fed memangkas Suku Bunga Federal Reserve (FFR) sebesar 50 basis poin ke kisaran 4,75-5 persen.

Perkiraan penguatan rupee hari ini juga didorong oleh optimisme penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut ke kisaran 4,25-4,50 persen menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2024. Baca juga: Rupee melemah karena NFP AS. Baca: Rupee Jatuh Karena Tingkat Pengangguran AS

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours