BEI: Pasar modal stabil ciptakan ekonomi inklusif dan berkelanjutan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Menurutnya, hal ini harus dibarengi dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

“Industri pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara,” kata Iman pada konferensi “Road to Indonesia Management Summit (IMS) 2024” di Jakarta, Senin.

Ia juga menjelaskan, sejak tahun 2019, pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan akumulasi dana sebesar 479,42 triliun dolar, sebaliknya sejak itu, perbankan telah mencatatkan total pinjaman sebesar 5142 triliun dolar.

Iman mengatakan, perbandingan ini menunjukkan bahwa pasar uang merupakan strategi pembiayaan yang berbeda.

Lanjutnya, selain itu, pangsa pasar modal Indonesia terhadap negara ini juga tercermin dari total pajak yang dibayarkan emiten yang berjumlah 185 triliun 170 juta dollar di negara ini atau sekitar 26% dari total pendapatan pemerintah di tahun ini. 2023.

Setelah itu, pembagian saham emiten kepada investor juga meningkat menjadi Rp 366,6 triliun pada tahun 2023.

Ia mengingatkan, ada peluang dan tantangan yang perlu diperhatikan di pasar modal Indonesia.

Ia mencontohkan beberapa peluang, antara lain Indonesia menjadi negara keenam teratas di Asia Tenggara dalam hal kemudahan berusaha pada tahun 2020 dan negara terpadat keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (AS). menjadi aset berharga bagi perekonomian Indonesia di masa depan.

Kemudian terdapat beberapa tantangan, antara lain risiko resesi global, inflasi, dan kenaikan suku bunga yang dapat menurunkan daya beli konsumen dan investasi pada industri pariwisata.

Iman mengatakan, serta ketegangan politik khususnya di negara-negara Timur Tengah yang dapat mempengaruhi harga barang, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari waktu ke waktu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours