Apakah Penderita PCOS Harus Program Bayi Tabung Agar Bisa Punya Anak?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kehamilan menjadi kabar baik yang ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri. Sayangnya, ada beberapa kondisi yang membuat wanita sulit hamil, salah satunya PCOS (sindrom ovarium polikistik).

PCOS disebabkan oleh kelebihan hormon yang dapat menyebabkan indung telur atau indung telur menghasilkan banyak kantung atau kista berisi cairan. Kondisi ini berarti sel telur tidak berkembang dengan baik dan tidak dikeluarkan secara teratur.

Lantas, apakah penderita PCOS harus menjalani pengobatan bayi tabung agar bisa hamil?

Pakar kesuburan endokrinologi reproduksi Dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG(K)FER, MARS menjelaskan terapi bayi tabung menjadi pilihan terakhir setelah mencoba beberapa program alami namun belum berhasil.

“Kami akan coba menghubungkan program secara alami terlebih dahulu. Kalau inseminasi buatan gagal,” jelas dr Cepi saat ditemui belum lama ini.

Apa perbedaan antara inseminasi buatan dan bayi tabung?

Dr. Cepi menjelaskan, inseminasi buatan tidak melibatkan pembuahan secara eksternal. Oleh karena itu, pada masa subur, pasangan dianjurkan untuk melakukan hubungan suami istri.

“Selama 24-36 jam mereka berhubungan seks di rumah. Setelah itu laki-laki itu mengeluarkan spermanya di rumah sakit. berkurang Dari 30 juta, penurunannya hanya bisa lima juta. Tapi lima juta ini seperti isi Kopassus, lima juta yang bergerak cepat.

Lanjut dr Cepi, nantinya lima juta sperma tersebut akan dimasukkan ke dalam rahim wanita tersebut dengan bantuan kateter.

“Sperma itu akan disemprotkan ke dalam (rahim). Jadi kelebihan inseminasi buatan dibandingkan hubungan alami adalah sperma yang dipilih sudah bagus, terkadang ada beberapa kasus yang bisa memilih genre,” jelasnya.

Namun bila inseminasi masih gagal, tingkatkan kembali ke bayi tabung. Tiga upaya dilakukan di setiap tahap, jika gagal Anda melanjutkan ke tingkat berikutnya.

“Kita punya syarat kalau sudah tiga kali mencoba secara alami dan tidak berhasil, kita lakukan inseminasi buatan. “Kalau gagal kita coba tiga kali, kalau tidak berhasil barulah bayi tabung,” kata dr Cepi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours