Bagian Bumi yang Hilang Berusia 120 Juta Tahun Ditemukan di Kalimantan

Estimated read time 2 min read

SAMARINDA – Para ilmuwan telah menemukan bagian bumi berusia 120 juta tahun di Kalimantan yang diperkirakan telah lama hilang.

Keberadaan lempeng tektonik bernama Pontus terungkap setelah Suzanna van de Lagemaat, ahli geologi lulusan Universitas Utrecht Belanda, dan pembimbingnya, Douwe van Hinsbergen, menganalisis data geologi batuan di kawasan Asia-Pasifik.

Ia menemukan tanda-tanda lempeng Pontus kuno di Kalimantan saat mempelajari formasi batuan. “Kami pikir kami sedang berurusan dengan sisa-sisa lempeng yang hilang, yang sudah kami ketahui, namun penelitian laboratorium magnetik kami terhadap batu-batu tersebut menunjukkan bahwa temuan kami berasal dari ujung utara, dan yakin bahwa sisa-sisa lempeng lain yang sebelumnya tidak diketahui, katanya. Dikatakan.

Dalam upaya memahami lempeng Pontus, Van de Lagemaat mempelajari area kompleks aktivitas lempeng tektonik yang dikenal sebagai daerah persimpangan. Jepang, Kalimantan, Filipina, Nugini, dan Selandia Baru merupakan wilayah ini.

Seperti dilansir Science Alert, ia mengumpulkan serangkaian data dari penelitiannya, yang dengannya ia merekonstruksi pergerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut sejak zaman dinosaurus.

Lempeng Pontus adalah bagian dari kerak bumi sebelum benua super Pangaea terpecah. Untuk memahami seberapa besar lempeng tektonik 160 juta tahun yang lalu, para ilmuwan melakukan rekonstruksi berdasarkan perkiraan mereka bahwa luasnya sekitar seperempat luas Samudra Pasifik.

Saat itu Eurasia dan Australia dipisahkan oleh lautan luas dan Pontus berada tepat di bawah air. Ketika Pangaea pecah, lempeng ini ditelan oleh lempeng lain yang saat ini membawa negara-negara seperti Filipina dan Kalimantan.

Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia dan salah satu Kepulauan Sunda terbesar di Asia Tenggara. Malaysia dan Brunei di utara dan Indonesia di selatan memiliki kendali politik bersama atas pulau tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours