Buka PKN II, Menag Tegaskan Bakal Terus Lakukan Inovasi Digital

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) gelombang XXVII partai II. Pada pembukaannya, Gus Men alias Yaqut Cholil Qoumas berkomitmen untuk terus melakukan inovasi digital.

Di hadapan 60 peserta PKN, Gus Men menegaskan Kementerian Agama (Kemenag) terus menerapkan inovasi digital pelayanan sosial melalui Pusaka Super Apps yang seluruh layanan keagamaannya tersedia.

“Ini merupakan aplikasi yang menggabungkan sekitar 4.000 aplikasi sebelumnya yang dapat digunakan oleh seluruh umat beragama,” ujarnya saat peluncuran PKN II di Gedung HM Rasjidi, Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (15/7). /2024).

Gus Men yang membawakan topik “Digitalisasi Pelayanan Sosial Bertingkat Tinggi dan Berbiaya Rendah” berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, karena berbagai perubahan yang akan diperkenalkan mitra PKN pada dua pelatihan sebelumnya. kelas memberikan dukungan nyata. kegiatan Kementerian Agama.

Oleh karena itu, topik khusus PKN II kali ini adalah digitalisasi, dan kami berharap hasilnya dapat dijadikan bagian dari pengembangan Kementerian Agama,” ujarnya.

Menurut Gus Mann, transformasi digital ini menjadi pilihan yang harus dilaksanakan secara maksimal, mengingat saat ini terdapat lebih dari 5.000 satuan kerja di Kementerian Agama. Oleh karena itu, jika Kementerian Agama tidak melakukan transformasi digital maka sektor pekerjaan ini tidak akan terjangkau.

“Selama tiga tahun terakhir, kami sudah mampu bergerak cepat dan mulai membangun pola pikir digital pada seluruh ASN Kementerian Agama,” jelasnya.

Gus Mann mengatakan, banyak inovasi yang dilakukan dan harus dilakukan bukan hanya karena pemikiran atau keterbatasan, namun keberanian berinovasi lebih penting.

“Kepercayaan diri ini menjadi salah satu kunci penting bagi kami untuk melakukan hal tersebut, dan dari PKN II kami berharap mitra yang akan menjadi pemimpin di levelnya memiliki kepercayaan diri untuk melakukan inovasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan serta Diklat (Kaban) Suyitno melaporkan adanya keterlibatan PKN II Kementerian Agama dan jajaran kementerian/lembaga lain. Pesertanya antara lain JPT Pratama Kemenag, pengurus gabungan dan pejabat eksekutif Kemenag serta kementerian/lembaga lain seperti Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), Komisi Kurikulum Pemberantasan Korupsi (KPK). . , Kementerian Keuangan, MPR dan Badan Administrasi Umum (LAN).

Menurut Kaban, alasan utama PKN II menjadikan topik digitalisasi adalah untuk membuktikan bahwa transformasi digital tidak bisa dihindari dan tidak bisa dihindari lagi, dan sudah selayaknya Kementerian Agama membenarkan hal tersebut karena sudah banyak mendapat pengakuan masyarakat.

“Bagaimanapun, Kementerian Agama sudah dua kali mendapat pengakuan masyarakat, salah satunya adalah transformasi digital pelayanan keagamaan, dan ini membuktikan Kementerian Agama sangat paham dengan transformasi digital,” ujarnya.

Kedua, lanjut Kaban, Kementerian Agama juga mendapat pengakuan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam Penghargaan Digital Government untuk kategori lembaga dengan sistem e-Government yang ditingkatkan (SPBE).

“Di lingkungan Balitbang Diklat sendiri, kami meluncurkan Digital Learning Center (DLC) Massive Open Online Courses (MOOC) dan alhamdulillah telah menjangkau lebih dari tujuh juta peserta pelatihan,” kata Kaban.

Senada dengan itu, Plt. Ketua LAN Muhammad Taufiq mengapresiasi berbagai prestasi yang diraih Kemenag dan dapat menjadi teladan, “Kemenag kini akan tampil dengan transformasi digitalnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Taufiq, tema PKN dengan Digitalisasi Pelayanan Masyarakat Premium dan Terjangkau, khususnya dengan mengintegrasikan berbagai aplikasi di Pusaka Super Apps, levelnya sudah sangat tinggi. “Ini tantangannya besar dan mudah untuk membangun aplikasi, tapi tidak mudah untuk mengintegrasikannya,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours