PSSI: Senin, keputusan terkait pemukulan wasit di PON diambil

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan hal itu​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​sudah diputuskan pada pertandingan sepak bola putra Aceh vs Sulawesi Tengah pertandingan PON 2024 pada Senin (23/9).

“Kami berharap Senin malam sudah ada keputusan yang akan disampaikan kepada ketua umum (Ketua Umum PSSI Erick Thohir-red),” kata Yunus di Jakarta, Sabtu (21/9).

Pria Gorontalo itu mengatakan, PSSI termasuk dirinya datang ke Aceh untuk mengusut kasus tersebut pada Rabu (18/9).

Yunus mengatakan, tim penyidik ​​dipimpin oleh Ketua Komite Banding PSSI Ali Mukartono.

PSSI, lanjutnya, saat itu menelepon dan meminta keterangan tujuh ofisial pertandingan yang bertugas dalam pertandingan tersebut, termasuk wasit Eko Agus Sugih Harto.

Yunus kemudian memastikan PSSI akan mendengarkan pendapat pemain Sulteng yang memukul wasit Eko, Muhammad Rizki Saputra.

“Saya sudah memanggil pemain Rizki untuk menghadiri sidang pada hari Senin,” ujarnya.

Aceh berhasil memenangkan pertandingan perempat final sepak bola putra PON 2024 melawan Sulawesi Tengah pada tanggal 14 September 2024 di Stadion H Dimurthala Banda Aceh yang berhasil dimenangkan oleh Aceh meskipun pertandingan imbang 1-1 karena Sulawesi Tengah mengundurkan diri dari pertandingannya (keluar) .

Sulawesi Tengah merasa tidak puas dengan kinerja wasit pada pertandingan tersebut. Hal itu pula yang menjadi alasan Muhammad Rizki Saputra meninju wasit Eko Agus hingga pingsan di penghujung pertandingan.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut insiden itu sebagai pertandingan yang tercela dan berjanji akan memberikan hukuman berat kepada semua pihak yang terbukti bersalah.

“Pasti akan ada pengusutan menyeluruh. Indeks permainan yang tidak fair ini merupakan masalah serius yang perlu diusut. Selain itu, reaksi pemain juga pasti akan berujung pada hukuman yang berat,” ujar Erick.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours