Palestina kutuk andil AS dalam serangan Israel di sekolah Gaza

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Otoritas Palestina menyebut Amerika Serikat ikut bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah sekolah di kawasan Daraj, Kota Gaza, Israel yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Menurut laporan, serangan udara Israel terhadap sekolah Al Tabi’in, yang menampung ribuan pengungsi, terjadi saat “salat subuh” pada hari Sabtu.

“Kami menganggap pemerintah AS bertanggung jawab atas pembantaian ini atas dukungan finansial, militer dan politiknya kepada Israel,” kata kepresidenan Palestina dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosial pada hari Sabtu.

Warga Palestina melihat serangan itu sebagai bagian dari tindakan sistematis Israel untuk “memusnahkan” rakyat Palestina dengan pembantaian dan pembunuhan setiap hari.

Selain itu, serangan itu terjadi tak lama setelah AS menyuntikkan lagi 3,5 miliar dolar (sekitar 55,8 miliar) ke tentara Israel.

“Bantuan tersebut diberikan bersamaan dengan serangan dahsyat ini, yang menunjukkan keterlibatan AS dalam genosida yang sedang berlangsung,” kata pernyataan itu.

Oleh karena itu, Palestina sekali lagi menyerukan kepada AS untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya, berhenti membunuh warga Palestina yang tidak bersalah, dan mematuhi hukum dan peraturan internasional.

“Amerika Serikat harus segera mengakhiri bantuan tanpa syarat kepada Israel, yang telah menyebabkan kematian ribuan orang tak berdosa, termasuk anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia,” kata pernyataan itu.

Israel telah mengakui serangan terhadap sebuah sekolah di Gaza, dan mengatakan bahwa bangunan tersebut adalah “barak militer” bagi kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Selain menewaskan ratusan warga Palestina yang mengungsi di sekolah tersebut, serangan Israel juga melukai ratusan pengungsi lainnya.

Sejak 7 Oktober 2023, total serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina.

Serangan Israel menghancurkan 70 persen rumah dan infrastruktur lainnya serta menyebabkan kelaparan yang mengancam nyawa sisa penduduk wilayah kantong Palestina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours