Kerak Bumi Terdeteksi Terus-menerus Menurun, Ini Dampaknya

Estimated read time 2 min read

TORONTO – Para ilmuwan dari Universitas Toronto menemukan bahwa kerak bumi telah mengalami penyusutan terus menerus selama jutaan tahun di bawah Cekungan Konya di Dataran Tinggi Anatolia tengah Turki.

Para peneliti mengatakan bahwa simulasi eksperimental yang dikombinasikan dengan data geofisika, geodesi, dan geologi menjelaskan bahwa batuan dasar telah mengalami penurunan permukaan tanah secara misterius di dataran tinggi yang meninggi.

Pengamatan ini semakin mengisyaratkan adanya kelas lempeng tektonik baru yang berimplikasi pada planet lain yang tidak memiliki lempeng mirip Bumi, seperti Mars dan Venus.

Studi yang dipublikasikan di Nature Communications ini menjelaskan bahwa kawasan tersebut menghadapi subsiden akibat adanya multistage lithosphere creep, sebuah fenomena ketidakstabilan material batuan penyusun kerak bumi dan mantel atas.

Bentang alam besar seperti cekungan dan pegunungan terbentuk di permukaan setelah pecahan batuan padat pecah dari permukaan dan tenggelam ke dalam mantel cair planet.

“Melihat data satelit, kami melihat fitur melingkar di Horse Basin tempat kerak bumi tenggelam atau cekungan semakin dalam,” kata penulis utama Julia Andersen, yang merupakan kandidat PhD di Departemen Ilmu Bumi di Toronto. Fakultas Seni dan Sains, menurut penelitian.

“Hal ini mengarahkan kami untuk melihat data geofisika bawah permukaan lainnya, di mana kami melihat anomali seismik di mantel atas dan kerak yang menebal, yang memberi tahu kami bahwa terdapat material dengan kepadatan tinggi di sana dan mengindikasikan kemungkinan adanya tetesan litosfer mantel,” tambahnya.

Berbicara tentang mantel bumi, rekan penulis studi dan Profesor Ilmu Bumi Russell Pisclivec mengatakan: “Saat litosfer menebal dan menetes ke bawah wilayah tersebut, ia membentuk cekungan di permukaan, yang kemudian muncul saat beban utama dilepaskan dan tenggelam ke dalam bumi. kedalaman mantel yang dalam.”

“Kami sekarang melihat bahwa proses ini bukan peristiwa tektonik yang terjadi satu kali saja dan bahwa rembesan awal memicu peristiwa yang terjadi di tempat lain di kawasan ini, yang menyebabkan penurunan permukaan tanah yang sangat cepat di Cekungan Konya di Dataran Tinggi Turki yang terus berkembang,” tambahnya.

Andersen juga mengatakan penemuan baru ini menunjukkan adanya hubungan antara peristiwa pembentukan cekungan dan pengangkatan dataran tinggi. “Intinya, penurunan tanah terjadi bersamaan dengan terus meningkatnya dataran tinggi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours