Venezuela Tuding AS Melakukan Pembajakan Pesawat

Estimated read time 2 min read

CARACAS – Keputusan Amerika Serikat untuk menyita pesawat yang digunakan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, nyatanya merupakan sebuah “pembajakan”, menurut Menteri Luar Negeri Venezuela, Iván Gil Pinto.

Pada Senin (9/2/2024), Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) membenarkan pemberitaan media bahwa agennya telah menyita pesawat Dassault Falcon 900EX yang diduga terkait dengan pemimpin Venezuela dan lingkaran dalamnya.

Washington mengatakan pesawat itu dibeli secara ilegal seharga $13 juta dari sebuah perusahaan cangkang dan dikirim keluar Amerika Serikat.

Amerika Serikat menambahkan bahwa pesawat itu disita di Republik Dominika dan dipindahkan ke Florida atas permintaan Amerika Serikat “berdasarkan pelanggaran sanksi dan undang-undang pengendalian ekspor.”

DOJ menuduh pesawat itu dibeli oleh perusahaan Karibia dan dipindahkan ke Venezuela pada April 2023.

Sejak itu, pemerintah Maduro telah menggunakan pesawat tersebut, termasuk mengangkut pemimpin Venezuela itu sendiri ke negara lain, kata departemen tersebut.

Ivan Gil mengutuk praktik tersebut sebagai “tindakan kriminal berulang yang tidak dapat dikualifikasikan sebagai apa pun selain peretasan”.

Dia menegaskan, “Amerika Serikat secara ilegal menyita pesawat yang digunakan oleh presiden negara tersebut, mendukung mereka dalam tindakan pemaksaan sepihak dan ilegal di seluruh dunia.”

Pemerintah Maduro juga memperingatkan bahwa mereka “mempunyai hak untuk mengambil tindakan hukum apa pun untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada negara ini, serta semua kerusakan lain yang disebabkan oleh hukum pidana” Washington.

Ia bergabung dengan Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Eduardo Rodríguez, yang mengutuk apa yang disebutnya sebagai “penyitaan yang tidak adil dan berbahaya” atas pesawat Maduro dan menuduh AS melanggar hukum internasional.

Amerika Serikat dan Venezuela telah lama berselisih, dengan Washington mendukung perubahan rezim di negara Amerika Latin tersebut.

Pada tahun 2019, Amerika Serikat menerima Juan Guaido, presiden Majelis Nasional Venezuela, sebagai presiden sementara negara tersebut sambil mendukung oposisi.

Pada bulan Agustus, AS juga mengakui pemimpin Maduro, Edmundo González, sebagai pemenang pemilihan presiden.

Washington telah menjatuhkan sanksi ekonomi yang keras terhadap Venezuela dalam upaya untuk memaksa negara tersebut, termasuk melarang perusahaan-perusahaan AS melakukan bisnis dengan siapa pun yang terkait dengan pemerintah Venezuela.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours