MIKTI-MSIB 7 Latih Mahasiswa Jadi Calon Talenta Digital

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Menguasai teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sebuah pilihan. Melainkan kebutuhan mendesak akan sumber daya manusia yang ingin tetap kompetitif.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menguasai keterampilan dasar pengolahan data dan pemrograman, diikuti dengan pemahaman tentang konsep AI dan penerapannya di berbagai industri.

Baca juga: Guru dan Siswa di Ambon Ikuti Workshop Agar Lebih Melek Digital

Demikian tema acara Student Onboarding yang diselenggarakan oleh Persatuan Industri Kreatif dan Teknologi Indonesia (MIKTI) untuk program studi mandiri MIKTI – MSIB 7 bertajuk “Menjadi Pengembang Teknologi & Analis Bisnis Kreatif Berbasis Data: Memanfaatkan Kekuatan Buatan “Inteligensi (AI)”.

Program ini dirancang khusus untuk memperkuat keterampilan siswa dalam teknologi digital dan kecerdasan buatan, yang semakin menjadi pilar utama transformasi industri global. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa terpilih, M. Andy Zaky (Ketua Umum MIKTI), Ibnu Sina Wardy (Ketua Departemen Talent MIKTI), Raja A. Alrando (Manajer Program MIKTI) serta alumni program MSIB angkatan sebelumnya.

Dalam sambutannya, Ketua Umum MIKTI, M. Andy Zaky, menekankan pentingnya kesiapan talenta digital dalam menghadapi tantangan dunia industri yang semakin bergantung pada kecerdasan buatan.

“Program MSIB 7 merupakan langkah strategis dalam memajukan teknologi digital dan keterampilan bisnis yang berfokus pada kecerdasan buatan sebagai penggerak utama di era Industri 4.0,” kata Andy dalam siaran persnya, Minggu (15/9/2024).

Ibnu Sina Wardy menambahkan, kliennya memandang keahlian di bidang teknologi digital dan kecerdasan buatan bukan lagi sebuah pilihan melainkan sebuah kebutuhan bagi sumber daya manusia yang berdaya saing. Program ini merupakan wadah untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Raja A. Alrando kemudian menjelaskan struktur program yang berfokus pada kolaborasi antara teknologi digital dan ilmu data.

“Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Selama pelatihan, mahasiswa tidak hanya belajar teori namun juga menghadapi tantangan dunia nyata melalui studi kasus yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial dan bisnis. “Kami memastikan setiap peserta siap menjadi bagian dari inovasi di dunia kerja digital,” jelasnya.

Program studi mandiri MIKTI – MSIB 7 yang didukung oleh Direktorat Jenderal Diktistek Kemendikbudristek menawarkan pendidikan gratis selama satu semester penuh. Peserta akan bekerja bersama pakar industri dan mengerjakan proyek untuk memecahkan tantangan sosial di masyarakat dengan menggunakan teknologi dan literasi data.

Komitmen MIKTI dalam mendukung pengembangan talenta digital Indonesia tercermin dalam program ini, yang tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, namun juga keterampilan praktis yang siap digunakan di lapangan. Kami berharap mahasiswa MSIB 7 yang dibimbing oleh pakar industri dapat menjadi pendorong transformasi digital di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours