Iran janjikan pembalasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh

Estimated read time 3 min read

Hamilton, Kanada (ANTARA) – Utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amir Saeed Iravani, pada Rabu (31/7) mengatakan negaranya akan merespons pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran “jika dianggap perlu dan sesuai .” .”

“Republik Islam Iran memiliki hak yang melekat untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional untuk menanggapi dengan tegas tindakan teroris dan kriminal ini bila dianggap perlu dan tepat,” kata Irani kepada Dewan Keamanan PBB.

Irawani menyebut kematian Haniyeh “akibat tindakan teror agresif rezim pendudukan Zionis Israel”.

Dia menggambarkan serangan itu sebagai kelanjutan dari kegiatan teroris dan subversif yang dilancarkan Israel di wilayah tersebut.

Dia menyatakan kecaman keras atas serangan tersebut.

Irani menegaskan kembali “komitmen Iran untuk menegakkan hukum internasional dan tujuan serta prinsip Piagam PBB.”

Ia mengatakan, perdamaian di kawasan hanya bisa dicapai dengan menghormati kebijakan ini. Dia menuduh Israel mengambil sikap agresif terhadap semua negara di kawasan.

Irawani mengatakan “para pemimpin rezim (Israel) yang brutal dan suka berperang ini tidak menghormati prinsip-prinsip dasar hukum internasional. AS juga bertanggung jawab karena mereka adalah “sekutu strategis dan pendukung utama rezim Israel”.

Ia meminta masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk tidak tinggal diam menghadapi kejahatan keji tersebut.

“Selama hampir 10 bulan, beberapa negara, terutama Amerika Serikat, telah melindungi Israel dari semua tanggung jawab atas pembantaian di Gaza dan aktivitas jahat di wilayah tersebut,” ujarnya.

Dia menuduh negara-negara ini mencoba melegitimasi pemusnahan Israel dan genosida terhadap rakyat Palestina, yang tidak hanya melanggar hak warga Palestina untuk membela diri secara sah, namun juga menyebabkan salah tafsir terhadap konsep pertahanan diri.

Irani meminta Dewan Keamanan untuk segera mengambil langkah-langkah untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas serangan tersebut, termasuk sanksi dan tindakan lain untuk mencegah rezim Zionis terus melancarkan serangan berbahaya.

Feda Abdelhadi, perwakilan duta besar Palestina untuk PBB, mengatakan karena kuatnya pendudukan Israel, warga sipil Palestina semakin menderita ketakutan, penderitaan dan kehilangan.

Abdelhady menegaskan, para pemimpin Palestina mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan menyatakan masa berkabung di Palestina.

Dia mengatakan Israel lebih memilih “kekerasan dan teror” daripada hukum internasional, diplomasi, dan penghormatan terhadap kehidupan manusia.

Perwakilan Palestina mengatakan bahwa tidak ada anak, perempuan, laki-laki atau bayi yang bisa lolos dari sasaran pasukan pendudukan Israel dan milisi pemukim Israel.

Dia ingat bahwa para pejabat Israel yakin bahwa kejahatan mereka tidak akan dihukum.

Abdelhadi menyerukan komunitas internasional untuk menghadapi kenyataan ini dan mengakhiri kejahatan dan serangan ini.

“Israel tidak berhak membenarkan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” tegasnya.

Hadi Hachem, ketua delegasi tetap Lebanon di PBB, mengatakan pemerintah dan rakyat Lebanon tidak menginginkan perang, dan menambahkan bahwa “Lebanon berkomitmen penuh terhadap Resolusi 1701.”

Hachem memperingatkan, “Saat ini pahit. Masa depan gelap, dan apa yang dimulai di Timur Tengah akan menyebar ke seluruh dunia.”

Sumber: Anadolu

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Teheran

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours