Gelar Pasukan dalam KTT IAF dan HLF MSP di Bali, Polri: Tunjukkan Indonesia Aman

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – TNI-Polri menggelar rapat militer gabungan dalam rangka mengamankan Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) Second Indonesia Africa Forum (IAF) Kedua 2024 dan High-Level Forum on Multi-stakeholder Partnerships (HLF MSP). Acara ini akan berlangsung mulai tanggal 1 -3. September 2024 di Bali.

Apel tersebut digelar pada Jumat (30/8/2024) di bawah komando langsung Marsekal TNI M Khairil Lubis dan Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran di Bandara Renon Denpasar, Bali.

Kaops Puri Agung II mengatakan, seruan pasukan gabungan bukan sekadar gabungan kekuatan TNI dan Polri, melainkan keputusan untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang aman, terbuka, dan berkomitmen penuh dengan negara-negara kuat. dan hubungan internasional yang saling menguntungkan dan timbal balik.

“Acara ini bukan merupakan hibah tetapi mencerminkan kerja sama yang sangat erat antara TNI, Polri, dan pemangku kepentingan dan kami siap mengamankan program internasional yang akan diikuti oleh sekitar 1.800 peserta,” ujarnya.

Fadil menjelaskan, kesiapsiagaan keamanan tidak terbatas pada aspek fisik dan teknis saja, namun juga mencakup perencanaan strategis yang komprehensif. Pegawai siap menyikapi potensi risiko yang mungkin timbul dengan respons yang cepat, efisien, dan terukur.

Saya berharap dengan peristiwa keamanan ini, kita tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga meninggalkan jejak dan memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi dan kerja sama internasional, ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih khusus kepada masyarakat Denpasar dan Bali atas dukungannya kepada TNI dan Polri sehingga sering digelarnya event-event internasional di Bali.

“Kami juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan terhadap keamanan KTT IAF dan HLF MSP,” katanya.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan, strategi pengamanan yang diusulkan merupakan model operasi kolaboratif, komprehensif, dan terintegrasi yang mengedepankan upaya preventif dan preventif.

Ada beberapa cara. Selain pengaturan penjagaan, akan ada pengaturan lalu lintas. Ada arus lalu lintas terbuka dan tertutup. Harus sesedikit mungkin, tapi kita tetap harus mempertimbangkan keselamatan pemimpin nasional. Yang harus waspada adalah pengunjung VVIP,” jelasnya.

Mengenai waktu lapangan, jika ada penutupan sepihak akan diumumkan melalui Polda Bali dan Kodam Udayana serta saluran yang dimiliki penyelenggara. Misalnya saat makan malam, akan ada pemberangkatan satu arah ke Jimbaran. Akan ada pengaturan khusus sepanjang perjalanan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wapres Khairil mengatakan, pergerakan pasukan tersebut untuk memastikan personel di bawah Komando Keamanan Terpadu Gabungan (Kogabpatpam) mengetahui lebih banyak peran di posnya masing-masing.

“Karena setelah ini semua prajurit akan menuju posisinya masing-masing,” kata Keril.

Lebih dari 13.000 personel gabungan akan dikerahkan untuk menjamin keamanan event internasional ini. Ia juga memastikan seluruh personel dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pengamanan siap digunakan.

Dia berkata: “Personel dan material yang diperlukan untuk keamanan telah dikerahkan untuk memastikan pertemuan puncak itu aman, lancar dan bebas dari gangguan apa pun.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Bali atas pengertiannya. Selama pelaksanaan acara ini, tentunya operasional lalu lintas dikurangi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.

Upacara ini merupakan lanjutan dari permainan taktis pagi ini untuk menentukan siapa yang melakukan apa sesuai peran mereka, katanya.

Terkait alutsista yang digunakan dalam operasi pengamanan ini, ia menegaskan seluruh komponen yang ada akan dikirim dari TNI, Polri, Basanas, BNPB dan angkatan lainnya.

“Pertama-tama, semua Alusista ini, termasuk anjing pelacak K9. Selain kita punya kapal KRI dan jet tempur di pelabuhan, termasuk Polri, kita semua pakai Basarnas. BSSN, BNPB semua melepas alutsistanya,” ujarnya.

Ia juga memastikan 100% selesainya persiapan keamanan untuk operasi IAF dan HLF MSP. Sebab simulasi dan latihan juga sudah dilakukan beberapa hari lalu.

Soal keamanan, bisa dikatakan hampir 100% siap karena sejak dua hari lalu kami sudah melakukan simulasi jalur, termasuk dengan pengawalan aparat kepolisian negara, Paspampres juga sudah konvoi tamu negara dan melakukan latihan. kami siap dan ini yang kesekian kalinya kami lakukan,” ujarnya.

Beberapa potensi gangguan keamanan kali ini antara lain kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, tindakan akan diambil untuk memastikan lalu lintas yang lebih mudah bagi pengunjung pemerintah tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.

“Tempat wisata tidak semuanya tutup. Malah ada acara besar dan presiden serta kepala negara tidak boleh diganggu acara lain. Makanya perlu diatur pengamanan agar semuanya berjalan baik,” tegasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours