Kemenkeu sebut 22.449 rumah manfaatkan insentif PPN DTP

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Keuangan mengumumkan Kredit Pajak Pertambahan Nilai (PPN DTP) pemerintah untuk sektor perumahan telah digunakan untuk membeli 22.449 rumah.

“Untuk semester I tahun 2024, jumlah rumah tangga yang telah menggunakan PPN DTP sebanyak 22.449 rumah,” kata Febrio Kacaribu, Kepala Biro Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, dalam konferensi pers edisi Agustus 2024 APBN. KiTa di Jakarta, Selasa.

Kebijakan insentif PPN perumahan yang dilakukan DTP tertuang dalam Peraturan Menteri Moneter (PMK) Nomor 7 Tahun 2024 yang merupakan perpanjangan dari kebijakan sebelumnya.

PPN DTP diberikan berdasarkan DPP pajak paling banyak Rp 2 miliar yang merupakan bagian dari harga jual maksimal Rp 5 miliar.

Pendistribusian PPN DTP di dalam negeri dibagi menjadi dua periode. Periode pertama berlaku mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2024 dan DPP menanggung PPN 100 persen. Pada periode kedua yang berlaku mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2024, PPN sebesar 50 persen dari DPP.

“Hal ini tidak hanya mendorong kemampuan masyarakat dalam membeli rumah, tapi juga mendorong sektor konstruksi,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja sektor konstruksi akan mengalami pertumbuhan lebih dari 7 persen pada tahun 2024, yaitu 7,59 persen pada triwulan I dan 7,29 persen pada triwulan II (year-on-year). tahun) / tahun).

“Kebijakan ini akan terus kami kalibrasi,” ujarnya.

Selain insentif PPN DTP, pemerintah juga memiliki program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk mendukung sektor perumahan.

FLPP menyasar Kelompok Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan target penyaluran sebanyak 166.000 unit pada TA 2024 dengan plafon Rp13,72 triliun.

Sedangkan realisasi penyaluran FLPP pada 31 Juli 2024 tercatat sebanyak 109.719 unit rumah senilai Rp13,37 triliun.

Lalu ada juga bantuan subsidi senilai Rp4 juta untuk uang muka pembelian rumah bagi MBR.

Oleh karena itu pemerintah memberikan dukungan yang sangat kuat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, untuk dapat memiliki rumah dengan lebih mudah, kata Febrio.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours