Mentan konsisten berantas KKN di lingkungan Kementerian Pertanian

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman konsisten memberantas praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Kementerian Pertanian (Kementan).

Amran bahkan memerintahkan tim Irjen Pertanian untuk mengkaji laporan broker atau calo semua pihak, dengan menyebutkan ada seseorang di Departemen Pertanian yang sengaja meminta 20% biaya untuk mendapatkan kontrak tersebut. Jika benar, dia tak segan-segan melaporkannya ke polisi.

“Saya perintahkan Irjen untuk melaporkan berita online kepada aparat penegak hukum bahwa ada orang (broker/broker) yang berjanji untuk mendapatkan pengadaan dari Kementerian Pertanian, calon pemasok harus membayar 15% hingga 20% dari nilai kontrak,” Amran kata, Selasa, Jakarta.

Menteri Pertanian Amran kembali sembunyi-sembunyi untuk membasmi korupsi. Seorang Direktur Kementerian Pertanian Kementerian Dalam Negeri kedapatan menggoda calo saat membeli barang dan jasa. Menteri Pertanian menerima laporan tersebut pada dini hari dan segera melakukan pekerjaan pembongkaran pada pagi hari.

Pada Kamis, 29 Agustus 2024 juga, atas perintah Menteri Pertanian Amran, Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Fausiah T Landja, polisi melaporkan adanya dugaan tindak pidana penipuan atau penipuan berdasarkan hukum. Nomor 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana, sebagaimana dalam Pasal 378 KUHP.

Berdasarkan keterangan Fausiah sebagai korban, ia mendapat informasi ada yang menggunakan namanya untuk mengajak pengusaha ikut proyek tersebut dan diminta menyetor 15% hingga 20% modal awal ke broker. Polisi dipanggil hari ini menyusul informasi minggu lalu.

“Pesanan itu sudah kami laporkan minggu lalu dan kini kami sudah menerima panggilan,” kata Amran.

Sejak kembali menjabat Menteri Pertanian pada Oktober 2023, Amran Suleiman terus bergerak cepat membersihkan para pelaku korupsi di Kementerian Pertanian. Sejak menjadi Menteri Pertanian pada tahun 2014, Amran berupaya menghilangkan praktik KKN di Kementerian Pertanian.

Di bawah kepemimpinannya, Menteri Pertanian memutasi dan memberhentikan 1.479 pegawai, memberikan sanksi kepada 844 pegawai, bahkan memecat sebagian karena penipuan atau korupsi.

Konsistennya Menteri Pertanian Amran melakukan inspeksi mendadak (sidak) di berbagai kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Pertanian juga menjadi bukti konsistensinya dalam menegakkan undang-undang untuk menghilangkan praktik KKN.

Untuk memastikan Kementerian Pertanian tidak terpengaruh dengan praktik KKN, Menteri Pertanian Amran menerapkan sistem pengendalian kepuasan di Kementerian Pertanian untuk menolak segala bentuk kepuasan di rumah dan kantor. Setiap mendapat hadiah, langsung dilaporkan ke KPK.

Sistem pengendalian yang memuaskan ini membuahkan hasil yang manis bagi Departemen Pertanian. Dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia pada bulan Desember 2019, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan Penghargaan Sistem Pengendalian Kepuasan Terbaik kepada Kementerian Pertanian.

Berkat komitmen Menteri Pertanian Amran, Kementerian Pertanian pun mampu memperoleh predikat “Wajar dan Luar Biasa (WTP)” atas pelaporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama tiga tahun berturut-turut (2016-2018). .

Menteri Pertanian Amran secara konsisten memberantas korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian yang berdampak signifikan terhadap kinerja sektor pertanian. Kementerian Pertanian telah mengantarkan Indonesia mencapai swasembada beras sebanyak empat kali pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021.

FAO menganugerahkan penghargaan tertinggi kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, Medali Agricola, seiring dengan pengakuan global atas kontribusi Indonesia terhadap sektor pangan.

Penghargaan juga diberikan kepada seluruh petani dan masyarakat Indonesia yang bekerja keras demi kemajuan sektor pertanian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours