Bos Telegram Ditangkap, Kini Aplikasi Siap Bongkar Data Pengguna ke Pemerintah

Estimated read time 2 min read

PRANCIS – Telegram akhirnya berhenti. Situs perpesanan yang mengklaim sangat melindungi informasi pribadi harus mematuhi peraturan pemerintah. Mereka akan memberikan alamat IP nomor telepon pengguna kepada otoritas terkait. Inilah konsekuensi penangkapan CEO Pavel Durov.

Forum ini telah mengubah cara kerja layanan untuk mencegah penjahat dunia maya melakukan pelanggaran. Durov mengumumkan hal ini dalam postingan di Telegram Senin lalu.

Keputusan itu diambil sebulan setelah dia ditangkap di Prancis, di mana dia didakwa terlibat dalam distribusi pornografi anak.

Itu kembali ke Telegram. Sebab, sejak awal situs tersebut dikenal moderasi dan tidak mau tunduk kepada pemerintah.

Uni Emirat Arab terkenal karena tidak menanggapi permintaan pemerintah dunia untuk menghapus kontennya dan sering mengabaikan permintaan informasi mengenai tersangka penjahat.

Telegram menggunakan kecerdasan buatan dan tim moderator. Durov mengatakan pihaknya menyembunyikan fakta meresahkan dari penelitian yang dilakukan guna mencegah kekerasan.

Pada bulan Agustus, jaksa Perancis mendakwa Durov, warga kelahiran Rusia, dengan dugaan keterlibatan dalam program tersebut. CEO kaya raya itu awalnya dilaporkan menolak memberikan informasi kepada polisi untuk membantu tersangka secara hukum.

Durov, yang diperintahkan untuk tinggal di Prancis selama penyelidikan, membantah kabar tersebut.

Di bawah Durov, Telegram telah membuat marah pemerintah mulai dari Uni Eropa hingga rezim otoriter di Rusia dan Iran. Telegram digunakan oleh para pengunjuk rasa yang ingin membuat rencana melawan pemerintah, dan pada saat yang sama menjadi forum bagi para pengkhianat dan ekstremis.

Kelompok supremasi kulit putih di Amerika Serikat, misalnya, telah menggunakan Telegram selama bertahun-tahun untuk mengoordinasikan serangan terhadap infrastruktur listrik.

Pada tahun 2018, Kremlin mencoba memblokir Telegram, tetapi gagal. Ketika larangan tersebut dicabut, regulator Rusia mengatakan Durov telah menunjukkan bahwa dia akan membantu memerangi ekstremisme dan terorisme.

Penangkapan Durov menyebabkan perubahan politik di Telegram. Awal bulan ini, Telegram berhenti mengirimkan media baru, kata Durov, untuk menghentikan bot dan penipu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours