Program Jawara bisa tingkatkan omzet 133 persen per bulan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kantor Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta mengumumkan Program Jakarta Enterprise Champions (Jawara) mampu meningkatkan omzet peserta sekitar 133,71 persen per bulan.

“Diharapkan melalui program ini sinergi pengembangan UKM dapat lebih ditingkatkan untuk pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang tinggi dan inklusif,” kata Country Manager Bank Indonesia (BI) (KPw) DKI. Jakarta. Provinsi, Arlyana Abubakar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Program Jawara dimulai pada awal tahun 2024. Program ini dirancang secara holistik, sistematis, dan berkelanjutan untuk memastikan UKM berhasil melakukan transisi ke ruang kelas.

Tahun ini, terdapat 448 UKM unggulan di Jakarta yang mendaftar pada rekrutmen Jawara yang digelar Februari lalu, dan terpilih 40 UKM untuk mengikuti rangkaian pelatihan Jawara.

“Hingga Agustus 2024, terdapat 34 peserta yang berhasil mencapai tujuan pengembangan usahanya dan konsisten mengikuti rangkaian kegiatan Jawara,” kata Arljana.

Menurutnya, anggota Jawar telah menerapkan dan menyusun berbagai materi pengelolaan bisnis yang diperoleh melalui keikutsertaan dalam serangkaian kegiatan mulai dari “model kanvas bisnis”, standar operasional prosedur (SOP), pengelolaan SDM hingga laporan keuangan.

Seluruh anggota Jawar juga berhasil meningkatkan rata-rata omzet bulanannya dibandingkan sebelum bergabung dengan Jawar, dengan rata-rata peningkatan sekitar 133,71 persen.

Mereka juga aktif meningkatkan kapasitas UKM dalam kegiatan “inklusi digital”, dimana saat ini seluruh UMKM Jawara sudah memiliki website sendiri dan mulai aktif menerapkan “liveselling” di “e-commerce”.

Dan “bisnis sosial”.

Jawara menyentuh aspek bisnis dan pribadi UKM. Selain ilmu manajemen bisnis, peserta juga mendapatkan “pola pikir wirausaha”, sesi hipnoterapi dan “one-on-one coaching mentoring”. Kurikulum program tidak sebatas pembelajaran tetapi lebih fokus pada praktik bisnis dengan tujuan yang ingin dicapai.

Program Champion juga disusun secara sistematis, terdiri dari lima tahapan, dan pada setiap tahapannya peserta harus memenuhi tujuan sebagai syarat keikutsertaan pada tahapan selanjutnya.

Arlyana mengatakan, program ini juga dilaksanakan secara berkelanjutan. Peserta juga tetap mendapatkan bantuan secara online dan offline baik setelah perkuliahan berakhir maupun setelah mereka lulus dari program.

Jika MIME berhasil mengikuti seluruh rangkaian secara intensif dan berhasil memenuhi tugas dan tantangan yang diberikan, seperti meningkatkan turnover, meningkatkan manajemen keuangan dan sumber daya manusia instruktur, maka di akhir tahun MIME akan berpartisipasi dalam “capacity building” dan “wisuda” sebagai tanda keberhasilan mengikuti Program Champions.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours