23 Negara Resmi Daftar Anggota BRICS, Tetangga Indonesia Ikut Antre

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – 23 negara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan asosiasi BRICS jelang KTT 2024 di Kazan. Negara-negara tersebut berasal dari Asia, Afrika dan Amerika Selatan yang semuanya merupakan negara berkembang yang ingin menggunakan mata uang lokal untuk perdagangan dibandingkan dolar AS.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa blok tersebut bermanfaat bagi negara-negara berkembang karena menawarkan solusi terhadap pertumbuhan mata uang lokal mereka. Aliansi BRICS berada di garis depan agenda dedolarisasi dan negara-negara berkembang merasakan manfaat dari inisiatif ini.

Baca juga: Israel dan Hizbullah Saling Serang dengan Ratusan Roket, di Ambang Perang Habis-habisan

Berdasarkan laporan yang dihimpun WatcherGuru, selain 23 negara yang telah resmi mendaftar ke blok ini, 24 negara secara informal telah menunjukkan niatnya untuk bergabung dengan aliansi BRICS. Dengan demikian, total negara yang ingin bergabung dengan BRICS bertambah menjadi 47 negara.

KTT BRICS rencananya akan berlangsung di Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober 2024. Sejumlah diskusi penting mengenai perdagangan dan perjanjian baru akan berlangsung pada konferensi ini. Tujuan utama dari asosiasi ini adalah penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dibandingkan dolar AS dalam transaksi lintas batas.

Dapatkan perhatian

BRICS telah menarik perhatian negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia dan menyatakan niatnya untuk bergabung dengan blok ini. Thailand adalah negara pertama yang mengajukan keanggotaan dengan memulai prosedur formal.

“Menjadi anggota BRICS membuka peluang perdagangan dan investasi, jadi pertanyaannya mengapa tidak?” Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Piti Srisangam baru-baru ini mengatakan kepada DW.

Baca Juga: China Kuasai Harta Karun Super Langka Dunia, AS & Sekutu Tak Terima

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Pham Thu Hang mengatakan: “Seperti banyak negara di dunia, kami memantau dengan cermat proses perluasan keanggotaan BRICS.”

Pada KTT BRICS tahun lalu di Afrika Selatan, terdapat spekulasi bahwa Indonesia, satu-satunya negara G20 di Asia Tenggara yang berharap dapat menyelesaikan proses aksesi dengan OECD dalam waktu tiga tahun, dapat menjadi anggota BRICS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours