Pemerintah antisipasi dampak resesi ekonomi AS ke RI

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah akan terus mengantisipasi risiko dampak resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia.

“Kami dapat diprediksi. “Tentunya kami akan terus memantau situasi ini dengan cermat,” kata Febrio saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan di Jakarta.

Kinerja perekonomian AS sejauh ini masih di bawah ekspektasi.

Tingkat pengangguran ternyata lebih tinggi dari perkiraan bahkan mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yakni 4,3%. pada bulan Juli 2024.

Kondisi ini berarti suku bunga The Fed atau Fed Funds Rate (FFR) diperkirakan akan turun lebih cepat.

Namun Febrio melihat pelemahan tersebut bisa menjadi peluang bagi Indonesia. Penurunan suku bunga AS bisa berdampak positif terhadap aliran modal di Indonesia.

“Jika kebijakan suku bunga diturunkan, tekanan terhadap arus modal keluar akan berkurang. Artinya, suku bunga dalam negeri kita akan relatif menarik bagi investor, ujarnya.

Di sisi lain, penurunan suku bunga The Fed juga dapat memberikan dampak positif terhadap pembiayaan utang Indonesia.

Meski kebijakan suku bunga The Fed tidak berubah, namun imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun cukup tajam, sekitar 3,7%.

Menurut Febrio, kondisi tersebut berdampak positif pada suku bunga Surat Utang Negara (SBN) yang turun hingga 6,77%.

Oleh karena itu, ia meyakini Indonesia masih memiliki peluang positif di tengah risiko resesi AS.

“Kita perlu menjamin dan memantau hal ini sehingga kita dapat menyempurnakan kebijakan internal kita untuk memastikan bahwa ketidakpastian ini tidak berdampak negatif terhadap kita. “Tetapi bagaimana kita memanfaatkan kondisi ini untuk mendapatkan peluang memperbaiki struktur pembiayaan kita,” jelas Febrio.

Rupee diketahui ditutup menguat terhadap dolar AS pada hari Selasa di tengah kekhawatiran pasar bahwa Amerika Serikat (AS) akan tergelincir ke dalam resesi.

Pada akhir perdagangan Selasa, rupee menguat 24 poin atau 0,15 persen menjadi Rp 16.165 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.189.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours