Berkat KUR BRI, Zialova Batik Sukses Jadi Produsen Fashion Lokal Favorit di Pekalongan

Estimated read time 3 min read

PEKALONGAN – Ayo ke Pekalongan, di kota ini banyak terdapat produsen batik ternama. Pembelinya tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri. Negeri ini menghasilkan berbagai motif dan desain batik modern yang selalu mencuri perhatian.

Produsen batik terus berinovasi untuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan benar-benar mengikuti perkembangan zaman. Salah satu produsen batik dan perancang busana di Pekalongan adalah Zialova Batik. Berawal dari Nur Afidatul Azimah dan berdiri pada tahun 2017, usaha ini menawarkan berbagai produk fashion mulai dari daster, gaun, dan mukena.

Wanita yang akrab disapa Afida ini bercerita tentang perjalanan bisnisnya yang bermula dari seorang sales. Saat menjadi penjahit, penjualan online belum begitu populer sehingga ia mencoba membuka toko online di pasar tersebut.

“Jadi saya dulunya seorang ibu rumah tangga, dan karena saya tipe orang yang tidak mampu, akhirnya pada tahun 2017 saya mencoba menjadi penjual. Saya menjual kain batik saya dengan mengambil di toko, dan memotret diri saya sendiri. dan memasarkannya. Lama kelamaan pesanannya bertambah. “Awalnya hanya 1-2 kode, tapi terus bertambah dan akhirnya kami menyiapkan produk di rumah,” ujarnya.

Karena permintaan pesanan yang terus meningkat, pada tahun 2018 ia mulai membuka toko di Pasar Banjarsari Kota Pekalongan. Hal ini di luar dugaan menunjukkan awal mula bertambahnya jumlah pembeli dan penjual.

Zialova Batik menawarkan beragam produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan masyarakat saat ini. Beberapa produk yang ditawarkan antara lain mukena, daster, gaun, serta kemeja katun dan sarung yang dipersembahkan untuk bulan Ramadhan.

Produk Zialova dijual secara mandiri di berbagai kota. Tidak hanya di sekitar Pekalongan, tapi juga luar kota, luar pulau, produknya dipasok oleh supplier di Malaysia.

Pinjaman KUR BRI ibarat modal untuk operasional usaha

Sebagai orang yang memulai usaha dari nol, Afida mengakui kendala terbesarnya adalah keterbatasan dana. Untungnya, pinjaman pribadi (KUR) dari BRI membantu usahanya terus berkembang.

“Sekitar tahun 2018-2019, saat pesanan pakaian mulai meningkat, saya bingung mencari modal lain. Ada teman yang kerja di BRI dan kasih brosur KUR. Saya hitung alasan bunganya” Jadi akhirnya saya ajukan itu dan mendapat pinjaman Rp 10 juta,” ujarnya.

Seiring bertambahnya kapasitas usahanya dan meningkatnya kebutuhan serta biaya produksi lainnya, ia pun mengajukan pinjaman KUR ke BRI dan jumlahnya terus meningkat. Kesemuanya digunakan untuk tambahan modal kerja sehingga membantu fleksibilitas keuangan perusahaan.

Zialova Batik juga merupakan UMKM binaan Rumah BUMN. Afida mengaku sering mendapatkan pelatihan-pelatihan berharga dalam mengembangkan usahanya. Ia juga sempat diundang untuk mengikuti program BRI di beberapa acara.

Afida pun menaruh harapan besar agar startupnya bisa terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Ia berharap Zialova Batik terus berkembang dan bisa membuka cabang di luar kota, usahanya terus berkembang dan membantu meningkatkan kesejahteraan kota.

“Karena kami produsen, banyak PNS dari daerah sekitar yang membantu, sehingga mudah-mudahan bisa lebih bermanfaat. Bagi wisatawan atau pemudik yang datang ke Pekalongan, silakan mampir ke entri kami,” jelasnya.

BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Tanah Air selalu konsisten dalam memberikan dukungan finansial kepada pelaku UMKM serta memberikan dukungan pengembangan bisnis dan produk serta digitalisasi kepada pelaku UMKM.

Kisah perancang busana Zialova Batik dan pelaku UMKM di Pekalongan menjadi contoh bagaimana pembiayaan dan pendampingan usaha yang kami berikan dapat meningkatkan potensi usaha para pelaku UMKM, kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.

Seperti diketahui, BRI merupakan bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Pada Januari hingga April 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp59,96 miliar kepada 1,2 juta peminjam. Capaian tersebut setara dengan 36 persen dari target penyaluran KUR yang dipatok pemerintah di BRI pada tahun 2024 yakni Rp 165 triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours