Menuju Indonesia Emas 2045, Kontribusi Ary Ginanjar Diapresiasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menyongsong Indonesia Emas 2025, Tanah Air sudah bersiap-siap. Seperti yang dilakukan Pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian.

Pengakuan ini datang dari Bank Indonesia (BI) yang menerima Penghargaan Emas Indonesia Corporate Culture Award yang disponsori oleh ACT Consulting International, Universitas Ary Ginanjar dan ESQ Business School.

Pasalnya, BI diakui memiliki budaya kerja yang sehat menuju Indonesia Emas 2045. Kepala SDM BI Sofwan Kurnia membahas kiat sukses BI dalam webinar bersama 500 peserta bertajuk Dari Revitalisasi Spiritual Menjadi Revitalisasi Kinerja. , Kamis, 11 Juli 2024.

Ia mengatakan, keberhasilan budaya kerja BI terinspirasi dari pendiri ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian, yang berkolaborasi dengan ACT Consulting International untuk mengukur budaya kerja agar terus memajukan manusia.

“Memang pembentukan budaya kewirausahaan di Banki Indonesia telah didorong terutama oleh Pak Ary Ginanjar,” kata Sofwan, Jumat (19 Juli 2024).

Lanjutnya, “Seperti yang kita ketahui, Gubernur Banki Indonesia Bapak Perry Warjiyo merupakan alumni ESQ. Oleh karena itu, ide dan pemikiran Pak Ary banyak digunakan untuk menciptakan budaya kerja di Banki Indonesia.”

Beliau kemudian mengadopsi slogan ‘Saya Bangga dengan Makna BI’ yang selama ini digunakan dan mendirikan Spiritualitas BI yang memadukan tidak hanya kebijaksanaan spiritualitas fisik dan mental tetapi juga spiritualitas emosional dan intelektual.

“Integrasi ini kami gunakan di Bank Indonesia mulai dari manajemen hingga pegawai,” ujarnya.

Diketahui, Indonesia Golden Corporate Culture Award diberikan langsung oleh Ary Ginanjar kepada Deputi Direktur Kepala Departemen Kebijakan dan Penerapan Budaya Kerja BI, Muharpandidjaja, pada acara HUT ESQ ke-24 pada 19 Mei 2019.

Penilaian tersebut meliputi 5 cara, yaitu memiliki rencana budaya kerja yang lengkap dan komprehensif, melaksanakan proses konsultasi dan mengukur budaya kerja secara berkala, untuk mendapatkan hasil terhadap budaya kerja dalam situasi kehidupan nyata, kemudian kepemimpinan untuk memiliki komitmen terhadap budaya kerja dan mengalami pengembangan budaya. Kelompok adalah agen perubahan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours