Keberagaman Kunci Utama Pengamalan Pancasila

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Keberagaman menjadi landasan utama operasional Pancasila, terutama untuk menjaga persatuan bangsa dan mencegah radikalisme dan terorisme. Perlu dipahami bahwa perbedaan tersebut merupakan ruh Pancasila yang patut dilestarikan dan dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) 2022-2026 Philip Kuntjoro Wijaja meyakini keberagaman adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil dan maju. Ia juga merupakan kekuatan besar melawan ancaman gagasan yang merusak integritas masyarakat.

Dijelaskannya, keberagaman sangat penting dalam penerapan Pancasila. Pancasila diterima secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai dasar negara, yang mencakup unsur keadilan sosial, persatuan dan menghargai perbedaan.

“Menghargai dan mengakui keberagaman merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang berkeadilan. Keberagaman dalam keadilan sosial mencerminkan komitmen masyarakat Indonesia terhadap keadilan bagi seluruh rakyatnya, tanpa memandang kebangsaan, agama, atau ras,” kata Philip. Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Philip menekankan bahwa keberagaman tidak boleh dianggap sebagai tantangan, namun sebagai aset yang harus dijaga dan dikembangkan. Menurutnya, keberagaman merupakan kekuatan bangsa Indonesia dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Beliau juga menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan perbedaan kemampuan masyarakat Indonesia, serta pentingnya memastikan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan negara.

Sebagai seorang akademisi yang fokus pada isu toleransi dan keberagaman, Philip mengutarakan pandangannya mengenai isu penerapan ciri-ciri agama tertentu, seperti hijab, pada perempuan di beberapa lembaga pendidikan. Selain itu, para ibu-ibu Paskibraka yang tengah sibuk merayakan HUT ke-79 RI di IKN juga dilarang berhijab.

“Toleransi tidak muncul dari dua pihak yang saling memaksa, tapi dari tengah. Ada kalanya pihak pertama mengalah dan pihak lain terpaksa tunduk. Agama dan keyakinan tidak bisa sepakat kunci terciptanya keharmonisan antar” yang berbeda jenis, katanya.

Menurut Philip, pemerintah harus mengambil sikap tegas untuk menyelesaikan konflik akibat perbedaan paham, serta mendidik dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesetaraan dalam beragama. Pemerintah harus bersikap netral terhadap lembaga penegak hukum dan memberikan pelatihan yang memadai untuk mengurangi konflik. Ia juga menekankan perlunya komunikasi dan kerja sama antara tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menciptakan rasa hormat dan penghargaan antar perbedaan.

Mengenai pentingnya Pancasila dan UUD 1945 untuk melawan paham internasional seperti ISIS, Prof. Philip Pancasila dengan tegas mengatakan, hal itu merupakan landasan yang kokoh untuk melawan berbagai jenis paham ekstremis.

“Pancasila adalah visi dan landasan negara yang harus dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Penting bagi pemerintah untuk mendorong masyarakat menggunakan Pancasila melalui pendidikan dan contoh nyata agar seluruh lapisan masyarakat dapat mencontohnya,” imbuhnya. . .

Philip juga menyebut Pancasila sebagai vaksin budaya yang mampu membangun pertahanan ideologi bangsa Indonesia. Menurutnya, jika nilai-nilai Pancasila diterapkan dengan baik, maka bangsa Indonesia akan mempunyai pertahanan yang kuat terhadap paham-paham ekstrem dan intoleransi. Jadi, Pancasila bukan sekedar semboyan, melainkan harus menjadi pedoman hidup dan praktis dalam segala bidang kehidupan.

Ia meyakini seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, dapat berperan penting dalam penerapan Pancasila. Mengamalkan Pancasila tidak harus dilakukan dengan hal besar, namun bisa dimulai dari tindakan kecil yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Menurutnya, setiap lapisan masyarakat wajib meningkatkan kapasitasnya. Bagi yang bisa berkontribusi banyak, jadilah besar. Jika Anda dapat berkontribusi dalam jumlah kecil sekarang, teruskan dan jangan menunggu.

“Dengan semangat gotong royong dan semangat Pancasila yang sesungguhnya, saya yakin Indonesia akan terus kokoh meski menghadapi perkembangan dan tantangan dunia. Keberagaman bukanlah suatu halangan, melainkan suatu kekuatan yang harus kita rayakan dan pertahankan secara berturut-turut. semangat persatuan dan solidaritas masyarakat adalah kunci masa depan.” dia masih hidup selangkah demi selangkah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours