Menlu Retno: Hubungan RI-China saling menguntungkan

Estimated read time 3 min read

BEIJING (ANTRA) – Hubungan Indonesia dan Tiongkok saling menguntungkan dalam sepuluh tahun terakhir, kata Menteri Luar Negeri Ratanu Marsudi.

“Selama 10 tahun terakhir, kita telah bekerja sama untuk menjaga rasa saling menghormati, kerja sama yang saling menguntungkan, dan hubungan yang berkelanjutan,” kata Menteri Luar Negeri Ratanu Marsudi di Wisma Negara Devatai di Beijing, Jumat.

Hal itu diungkapkan Menlu Retno saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada pertemuan kelima Komite Gabungan Kerja Sama Bilateral (JCBC).

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Menlu Ratno, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Konjen RI di Mongolia Ben Parksa Darajat, Konjen RI di Hongkong Yul Addison, Konjen RI di Shanghai Berlianto. Sitongkir, Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri Arifianto Sofiyanto dan Kepala Biro Dukungan Strategis, Pimpinan/Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Rolliansyah Soemirat.

“Tiongkok merupakan salah satu mitra terpenting dalam pertemuan ini. Indonesia dan Tiongkok memiliki hubungan yang saling menguntungkan, termasuk di bidang perekonomian, misalnya investasi pada tahun 2014 hingga 2024 secara kumulatif telah melampaui $37 miliar,” tambah Menlu Rathno.

Menlu Ratano menegaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan berakhir pada 20 Oktober 2024, namun hubungan Indonesia dan China tetap terjaga.

Namun yakinlah bahwa pemerintahan Indonesia selanjutnya akan membangun hubungan yang kuat dengan Tiongkok, sebagaimana disampaikan langsung oleh presiden terpilih saat berkunjung ke Beijing beberapa bulan lalu, kata Menlu Rathno.

Menlu Retno juga menyatakan bahwa Menlu Wang Yi akan berperan penting dalam mempererat hubungan kedua negara.

“Jadi sekali lagi terima kasih, kita bisa berdiskusi apa saja bidang kerja sama yang menjadi prioritas kita di tahun-tahun mendatang. Setelah itu, saya akan lapor ke presiden saya dan saya juga akan informasikan kepada presiden terpilih hasil pertemuan hari ini,” ujarnya. . . Menteri luar negeri mengerang.

Ia juga mengatakan bahwa ia senang bisa kembali ke Beijing.

“Terima kasih banyak telah menjadi tuan rumah pertemuan JCBC dan bagi saya, saya senang bisa kembali ke Beijing dan pagi ini saya berkesempatan untuk balapan lagi di Beijing,” kata Retno.

JCBC Indonesia-China ke-4 sebelumnya telah digelar antara Menteri Luar Negeri Retno Mercudi dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada 22 Februari 2023 di Jakarta.

Pada JCBC ke-4, Retano menyampaikan salah satu hal yang disampaikan adalah permintaan yang dapat mengatasi berbagai hambatan perdagangan.

Angka investasi Indonesia berdasarkan data Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) menunjukkan bahwa Tiongkok merupakan mitra investasi terbesar ketiga bagi Indonesia.

Pada tahun 2023, investasi Tiongkok di Indonesia dilaporkan sebesar $7,4 miliar, sedangkan pada kuartal pertama tahun 2024, investasi di Tiongkok sebesar $1,87 miliar dan investasi di Hong Kong sebesar $1,89 miliar.

Salah satu sektor yang menjadi target investasi Tiongkok di Indonesia adalah transportasi, dan proyek utamanya adalah kereta cepat Jakarta-Bandung Wash, yang akan mencapai kecepatan hingga 350 km/jam, menelan biaya $7,3 miliar dan mengangkut 1 juta penumpang sejak diluncurkan. dibuka pada 17 Oktober 2023. Digunakan lebih dari 4.

Sementara di bidang perdagangan, Tiongkok dilaporkan menjadi mitra dagang terbesar Indonesia.

Berdasarkan data bea cukai Tiongkok, nilai perdagangan Tiongkok dan Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 139,41 miliar dolar AS. Rinciannya, ekspor Indonesia sebesar $74,21 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Tiongkok sebesar $65,2 miliar.

Pada triwulan I tahun 2024, nilai perdagangan mencapai $33,57 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar $16,94 miliar dan impor sebesar $16,61 miliar.

Pelajaran bahasa Indonesia juga diajarkan di 25 universitas di Tiongkok. Yang terbaru adalah pendirian Rumah Kebudayaan Indonesia di Tianjin Foreign Studies University yang bekerja sama dengan Berwaya University.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours