Kemenkes dorong masyarakat rajin periksa kesehatan cegah kanker

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Dr. Pemprov DKI menyemangati Nadia Tarmizi M. Masyarakat harus hati-hati memeriksakan kesehatannya dengan semakin meningkatnya tren penyakit tidak menular termasuk kanker.

“Kita tahu ada tiga hal yang paling besar dampaknya terhadap penyakit tidak menular, mulai dari genetika, lingkungan, dan perilaku. Meski kita sering tidak mengetahui penyebab kanker ini terjadi, namun kebiasaan dan perilaku sehat muncul dari ketiga hal tersebut, di antaranya ,” kata Nadia saat diskusi Tentang Limfoma Hodgkin di Jakarta, Kamis: “Pemeriksaan kesehatan itu penting.”

Nadia mengatakan, masih banyak masyarakat yang takut mengetahui penyakitnya dan menolak untuk didiagnosis. Hal ini juga disebabkan oleh meningkatnya angka kejadian penyakit menular, selain penyakit menular yang masih ada di masyarakat, seperti TBC, malaria, dan demam berdarah dengue.

Di antara penyakit tidak menular yang mengalami peningkatan kasus, limfoma Hodgkin berada di peringkat ke-26 secara global. Di Indonesia, kasus limfoma menempati urutan ke-27, terdapat sekitar 1.294 kasus dengan 373 kematian berdasarkan data kanker global tahun 2022.​​​​​

Nadia mengatakan, dibandingkan dengan kasus kanker yang menjadi prioritas Kementerian Kesehatan yaitu kanker serviks, kanker payudara, kanker usus besar, kanker paru-paru, dan kanker anak, kasus limfoma merupakan jenis kanker yang kasusnya sering terjadi.

Nadia mengatakan, “Kalau kita lihat Limfoma Hodgkin itu usianya antara 10 sampai 49 tahun, jadi usia produktif, tapi angka harapan hidupnya sangat tinggi, asalkan tidak terkena serangan kedua, maka akan memperkecil kemungkinannya. untuk bertahan hidup.” .

Ia mengatakan, peran kelompok pendukung penting dalam meningkatkan kesadaran akan limfoma di masyarakat dan menjadikannya “rumah” bagi para pejuang dan penyintas kanker.

Ia juga berharap BPJS terus memberikan obat kepada pasien kanker dan berupaya mencapai kemandirian obat dan ketersediaan ruang perawatan untuk memberikan pelayanan terbaik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours