Mitos seputar kanker dari kopi hingga rebahan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kanker merupakan penyakit yang menakutkan banyak orang dan banyak mitos yang tercipta mengenai kanker. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Hematologi dan Onkologi RS Cipto Mangunkusumo DR.dr. Andhika Rachman Sp.PD-KHOM mengoreksi beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang kanker. Salah satunya mengatakan bahwa kopi konon mencegah kematian akibat kanker. “Minum kopi tidak bisa dibilang anti kanker, tapi minum tiga cangkir sehari menyehatkan jantung dan kopi kaya antioksidan,” kata Andhika saat ditemui media, Kamis. Ia menjelaskan, kopi bukanlah agen antikanker utama, melainkan antiinflamasi dan antioksidan. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pasien yang minum kopi tidak memiliki tekanan darah tinggi atau masalah perut. Baca juga: Konsumsi Kedelai Hanya Mitos. Baca juga: Dokter: Pakai bra dengan bra menyebabkan kanker payudara. Mitos lainnya adalah kuku bisa mendeteksi kanker. Andhika menjelaskan, penampakan kuku dapat mengetahui apakah seseorang menderita anemia, serta mengetahui keseluruhan metabolisme dan kadar kalsium dalam tubuh. “Orang dengan kerutan kuku memiliki disabilitas pendidikan, tapi tidak bisa dikaitkan langsung dengan kanker, mungkin kelainan nutrisi,” ujarnya. Kuku juga dapat menunjukkan kekurangan oksigen atau hipoksia kronis yang umum terjadi pada pasien kanker paru-paru, dengan ciri tidak ada celah di mana kuku saling menempel karena bengkak. Andhika juga memastikan seseorang yang banyak tidur tidak akan semakin rentan terkena kanker pankreas. Ia menjelaskan, kanker pankreas muncul setelah penyakit metabolik lainnya bermula dari kebiasaan berbaring. “Karena dia tidur, dia tidak banyak bergerak, dia gemuk, dia tidak makan, dia punya liver berlemak dan sebagainya. “Sudah muncul, tapi bukan hanya kanker pankreas, tapi kanker secara umum. Sekali lagi, tidur tidak menyebabkan kanker,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours