Indonesia nilai Afrika kawasan strategis, potensi kerja sama ekonomi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Republik Indonesia menilai Afrika merupakan kawasan strategis yang memiliki potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan banyak negara di benua itu.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala N. Mansuri dalam konferensi pers di Jakarta mengatakan bahwa Indonesia dan Afrika memiliki banyak nilai strategis antara Indonesia dan banyak negara Afrika, dan menyampaikan bahwa kami akan terus bekerja sama. menjadi tuan rumah Forum Indonesia Afrika (IAF) ke-2 pada Kamis depan.

Menurutnya, beberapa negara di Global South, Indonesia dan negara-negara Afrika, dapat kembali menegaskan posisi non-bloknya di tengah ketegangan konflik geopolitik.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dengan menekankan keselarasan negara-negara Selatan.

Pahala menjelaskan, Indonesia dan Afrika berhak mengembangkan sumber dayanya. Oleh karena itu, salah satu hak atas pembangunan yang ingin kita perjuangkan bersama adalah hak atas pembangunan, kata Wamenlu.

Kapasitas kedua yang perlu diperkuat adalah pengembangan kerja sama keamanan energi, mengingat Afrika memiliki 10 persen cadangan minyak dunia.

Afrika, jelas Pahala, memiliki sumber daya mineral penting seperti kobalt, litium, dan grafit. IAF ke-2 berharap dapat mendorong kerja sama di sektor hilir mineral esensial.

Potensi Afrika selanjutnya adalah jumlah penduduknya yang tumbuh secara eksponensial, saat ini mencapai 1,4 miliar jiwa.

“Jika Indonesia perlu melakukan diversifikasi pasar ke pasar non-tradisional seperti minyak sawit, makanan dan minuman serta pakaian, kami berharap Afrika yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa tentu akan memberikan peluang untuk beralih ke pasar tradisional.” Dalam pertemuan dengan forum redaksi, jelas Pahala.

Dengan diversifikasi pasar ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pasokan barang, memperluas tujuan ekspor, dan memiliki potensi investasi asing.

Menurut Bank Pembangunan Afrika, pertumbuhan ekonomi kawasan ini diperkirakan mencapai 3,2 persen pada tahun 2023, dan meningkat menjadi 3,8 persen pada tahun 2024.

Inilah makna strategis Afrika yang kita mulai dari sekarang untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Afrika, jelas Wamenlu.

Indonesia akan menjadi tuan rumah IAF ke-2 pada 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Bali Bandung dengan mengusung tema Spirit for Africa Agenda 2063.

Sebanyak enam kepala negara atau pemerintahan dari benua Afrika rencananya akan menghadiri acara tersebut.

Tujuan dari acara tersebut adalah diplomasi ekonomi, kerja sama perdagangan dan pembukaan pasar non-tradisional antara Indonesia dan negara-negara Afrika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours