Medali emas angkat besi jadi kado ulang tahun Muhammad Zul Ilmi 

Estimated read time 2 min read

Banda Aceh (ANTARA) – Muhammad Zul Ilmi sukses meraih medali emas bagi Aceh pada cabang angkat besi 96kg putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 di GOR Seramoe, Banda Aceh, Sabtu.

Perolehan medali emas semakin istimewa karena bertepatan dengan hari ulang tahun pemuda asal Banda Aceh ini. Dia merayakan ulang tahunnya yang ke 28 pada hari Sabtu.

Kegembiraan Zul Ilmi semakin lengkap karena keluarga tercinta mendukungnya dalam bertanding dan langsung menemuinya usai konferensi pers pasca pertandingan.

“Ini juga hadiah dari saya,” kata Zul Ilmi saat ditemui di GOR Seramoe.

Bagi Tim Aceh, medali yang disumbangkan Zul Ilmi merupakan medali emas kedua di cabang angkat besi setelah Bambang Wijaya menyumbangkan medali emas pada kategori 81kg putra pada Jumat (6/9).

Selain bahagia meraih medali emas dan merayakan ulang tahunnya, Zul Ilmi punya pengalaman seru jelang bertanding.

Dia mengatakan listrik padam dua hari sebelum pertandingan saat dia menginap di akomodasinya.

“Kami tuan rumah menginap di Bapelkes (Pusat Pelatihan Kesehatan Aceh), bukan hotel. Jadi saya pulang hari Jumat, lampunya masih menyala, lalu saya naik lift. Saat saya sudah mendekati garis finis, lampunya padam, aku sendirian. Panik. Aduh, maafkan saja aku.” “Setelah itu aku minta tolong lalu membukanya, untung aku tidak berpikiran buruk,” katanya.

“Setelah itu dia minta tolong lalu (petugas) naik ke atas. Menurutku, itu sudah turun. Ini sangat menarik. Dia mempunyai waktu tiga menit dalam pertandingan tersebut. Sangat trauma. “Hari ini penontonnya kesal, kemarin aku,” imbuhnya sambil tertawa.

Adapun pada laga hari ini, posisi Zul Ilmi yang dua kali lolos kualifikasi SEA Games terancam ketika pesaingnya Andianto Gulo menambah bobot lemparan menjadi 192 kilogram pada upaya terakhirnya. Jika Andianto berhasil menambah bobot, Zul Ilmi turun ke posisi kedua.

Namun Andianto tidak mampu mengangkatnya bahkan terjatuh saat hendak mengambilnya.

“Kalau tidak (saya khawatir disalip). Saya tahu rekor Anda. Jauh dari rekornya. “Saya lihat dia angkat 180 kilogram, tidak mungkin,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours