Astronom Temukan sebuah Planet yang Menetukan Nasib Bumi

Estimated read time 2 min read

CALIFORNIA – Para astronom telah menemukan sebuah planet yang berkeliaran di Bima Sakti dan mengorbit katai putih. Dengan massa sekitar 1,9 kali massa Bumi, planet ini kemungkinan besar mendukung kehidupan selama masa hidupnya dan mengorbit bintang induknya.

BACA JUGA – China berhasil memotret seluruh planet Mars

Namun, semua kehidupan harus berakhir ketika bintangnya meninggal secara tragis. Peristiwa ini menyebabkan planet melayang tanpa adanya tarikan gravitasi.

Penemuan ini, yang dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh astronom Keming Zhang dari Universitas California, San Francisco, memberi kita gambaran sekilas tentang bagaimana kehidupan suatu hari nanti akan berakhir di planet kita dan nasib Bumi setelah Matahari mati dan berevolusi menjadi katai putih. .

Penelitian terkini menunjukkan bahwa Matahari akan menemui ajalnya dalam waktu sekitar satu miliar tahun.

Planet ini terletak di dekat tonjolan pusat galaksi kita dan berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya. Para peneliti mempelajari planet ini menggunakan teleskop Keck 10 meter di Hawaii.

Mereka melihat bahwa planet ini berputar mengelilingi inti bintang mati yang panas dan padat. Inti-inti ini, yang dikenal sebagai katai putih, membutuhkan waktu miliaran tahun untuk mendingin sepenuhnya.

Bintang berubah menjadi katai putih setelah kehabisan bahan bakar hidrogen untuk fusi di intinya. Bintang menjadi kurang stabil dan mengembang hingga berukuran sangat besar yang disebut fase raksasa merah.

Selama fase ini, atmosfer luar bintang mengembang dan dapat mengembang hingga ratusan kali lipat dari ukuran awalnya. Saat Matahari mencapai kondisi tersebut, diperkirakan akan membesar hingga menelan Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dalam prosesnya.

Namun, planet yang baru ditemukan ini membuktikan bahwa hal tersebut mungkin tidak terjadi. Jika sebuah planet mampu bertahan dalam fase raksasa merah, maka Bumi dan planet lain di tata surya juga bisa bertahan.

Jika Bumi tidak ditelan Matahari, orbitnya mungkin akan melebar, sehingga meningkatkan peluangnya untuk bertahan hidup.

“Saat ini, kami tidak memiliki konsensus mengenai apakah Bumi dapat terhindar dari ditelan matahari raksasa merah,” kata Zhang dalam pernyataan yang dilansir Vion News.

“Namun, planet Bumi hanya akan dapat dihuni selama satu miliar tahun atau lebih, saat lautan di Bumi akan menguap akibat efek rumah kaca jauh sebelum mereka berisiko ditelan oleh raksasa merah,” tambahnya.

Zhang dan timnya menemukan planet ini menggunakan fenomena yang dikenal sebagai pelensaan mikro.

Fenomena ini digunakan untuk menemukan planet mirip Bumi lain yang mungkin tidak terlihat melalui teleskop di galaksi. Dia mengatakan penemuan ini juga menunjukkan potensi teknologi untuk menemukan lebih banyak planet serupa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours