Rebellion Rose dan Fanny Soegi hadir di DCDC Pengadilan Musik

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Aktivitas konser band rock Rebellion Rose dan penyanyi folk Fanny Soegi yang tengah berada di puncak popularitas rupanya menyita rasa penasaran para “jaksa” acara “DCDC Music Court”, dua musisi berbeda. gaya akan dipertanyakan dan dipertanyakan. untuk informasi tentang perjalanan musik mereka.

DCDC Music Court untuk Fanny Soegi dan Rebellion Rose akan digelar di VOC Inlander Koffiehuis, Kota Bandung.

Rebellion Rose akan menjadi juri pertama di DCDC Music Court ke-58 pada hari Jumat, disusul Fanny Soegi di peringkat ke-59 pada Jumat (11/10).

“Rebellion Rose dan Fanny Soegi, dua musisi dari genre berbeda, belakangan ini sangat populer di kalangan pecinta musik. “Karya musik mereka juga sudah banyak didengar dan mempengaruhi banyak orang sehingga dinilai layak untuk dipanggil dan dinilai bakat bermusiknya di DCDC Music Court,” kata Agus Danny Hartono mewakili DCDC dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.

DCDC Music Court merupakan program yang diselenggarakan untuk mempelajari karya-karya para pelaku musik yang tampil di industri musik Indonesia.

DCDC Music Court juga menjadi wadah apresiasi karya musisi tanah air yang dibalut dengan konsep court.

Sampul DCDC Music Court tidak sepenuhnya serius, suasana diramaikan dengan candaan dari masing-masing juri.

Dalam sidang edisi ke-58, Pengadilan Musik DCDC memanggil Rebellion Rose, band asal Yogyakarta yang dibentuk pada tahun 2008 dan dinilai “bermasalah” dengan berbagai karya musiknya, yang dianggap dapat diterima dan dikalahkan. penggemar musik rock.

Band yang kerap mengusung tema kebersamaan dan memperjuangkan suara kaum minoritas ini juga merilis single baru berjudul “Dengan Tanganku Di Dada, Ini Janjiku”.

Staf Rebellion Rose tahu bahwa mereka akan “diseret” ke DCDC Music Court dan mengakui bahwa mereka siap menghadapi tantangan dari pejabat pengadilan.

Fyan Sinner, sang penyanyi, mengatakan bahwa mereka akan berjuang untuk menjaga setiap cita-cita dalam bermusik.

“Tidak ada pilihan lain. “Kami siap memberikan klarifikasi dan mempertahankan semua cita-cita kami dalam bermusik,” kata Fyan Sinner.

Pada edisi selanjutnya, giliran Fannýjar Soegi yang menjadi juri.

Karya penyanyi folk ini dianggap sebagai “pengalih perhatian” karena mood vokalnya yang berbeda, musik yang tenang dan lirik yang liris, serta pesonanya yang menggoda.

Sejak memutuskan keluar dari band dan menjadi artis solo, Fanny belum lama ini merilis single baru ‘Dharma’ dan ‘Arutala’.

Sementara itu, DCDC Music Court juga akan disiarkan langsung di channel Youtube DCDC TV https://www.youtube.com/@DCDCofficial dan di website www.dcdc.id.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours