Bapanas: Penyaluran bantuan pangan di Bantul telah sesuai mekanisme

Estimated read time 2 min read

Bantul, Yogyakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo, Kecamatan Kasihan. Kecamatan Bantul Kasihan di Yogyakarta; Bantul mengatakan, distribusi pangan untuk menghidupi keluarga di Yogyakarta tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

“Kita lihat bagaimana implementasinya di lapangan. Oleh karena itu, terkait bantuan pangan, Bulog diberikan pekerjaan dan Bulog menyalurkan melalui beberapa perusahaan yaitu PT Pos, nama, alamat, foto,” kata Arief di Kantor Kecamatan Kasihan. . , Bantul, Yogyakarta, Rabu.

Dalam evaluasi tersebut, Babanas mencermati Pemerintah Daerah (Pemda) yang melakukan peninjauan dan verifikasi terhadap informasi yang diterima dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Arief mengatakan verifikasi dan validasi sangat penting agar bantuan pangan dapat tepat sasaran. Oleh karena itu, para pimpinan desa seperti RT dan RW diharapkan terus melakukan pemutakhiran statistik tersebut.

“Masyarakat yang paham kebanyakan bisa melakukannya sesuai standar yang ditetapkan. Jadi, misalnya ada warga yang meninggal, kita ingin bulan depan dibayar lagi,” kata Arief. .

Bersama Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, Arief meninjau alur distribusi pangan, mulai dari proses verifikasi data hingga pengecekan kualitas beras yang disalurkan.

Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp9 triliun untuk terus memberikan 10 kg beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Bantuan pangan (10 kg beras) ini diputuskan dalam rapat lokal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pendistribusiannya dilakukan pada Agustus. Hal ini akan berlanjut pada bulan Oktober dan Desember 2024.

Keputusan Presiden Jokowi untuk menyalurkan 10 kg beras tahap ketiga pada Agustus 2024. Diputuskan akan dilanjutkan pada Oktober dan Desember.

Arief mengatakan, “Tahun lalu belum mencapai 12 bulan, dan tahun ini (3 bulan), kita tetap menahan APBN selama 3 bulan karena pada tahun ini Presiden sudah mengatakan bahwa kita juga harus melihat perilaku APBN. pada kelas 8, 10 dan 12”

Ia mengatakan, pasokan jatah beras selama 12 bulan ini belum penuh karena sesuai dengan APBN.

Dukungan ini menunjukkan kehadiran dan fokus pemerintah yang terus berlanjut terhadap perekonomian 22 juta keluarga penerima manfaat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours