Gelar Bimtek, Majelis Masyayikh Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Pesantren

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Majelis Masyayikh resmi menggelar Petunjuk Teknis (Bimtek) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Formal Pondok Pesantren pada perguruan tinggi Ma’had Aly yang digelar di Jakarta, pada 26 hingga 28 September 2024.

Sejumlah pesantren hadir dalam acara tersebut, anggota Majelis Masyayikh Kementerian Agama RI, serta pimpinan Ma’had Aly dari seluruh Indonesia, sebagai bagian dari komitmen penguatan kualitas dan daya saing pendidikan. Islam. asrama. pendidikan sekolah di tingkat nasional.

KH. Abdul Ghaffar Rozin, Ketua Majelis Masyayikh, dalam sambutannya menekankan pentingnya sistem penguatan nilai-nilai dalam menjaga konsistensi nilai-nilai pesantren tanpa memberikan kebebasan dan keunikan nilai-nilai Islami. sekolah asrama.

“Pondok pesantren mempunyai karakter unik dan warisan tradisi. Namun hal tersebut tidak boleh menjadi hambatan dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas.

Keberagaman ini tentunya harus menjadi kekuatan yang dapat kita manfaatkan secara maksimal melalui sistem penjaminan mutu yang kuat dan sistematis. Kehadiran Ma’had Aly sangat dibutuhkan khususnya dalam menciptakan dan memelihara budaya ilmiah di lingkungan pesantren. Saya kira tidak salah jika dikatakan bahwa pendidikan pesantren adalah hal yang lumrah,” kata Gus Rozin.

Lebih lanjut, Gus Rozin mengatakan, desain yang menjanjikan ini tidak hanya sekedar soal struktur, namun juga semacam kewajiban moral pesantren dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan berkarakter baik.

“Inilah yang ingin kita bangun, agar pendidikan kenamaan pesantren bisa terselenggara sedemikian rupa sehingga pendidikan pesantren menjadi mercusuar ilmu pengetahuan di Indonesia. Agar Ma’had Aly bisa lulus, sekaligus tumbuh dewasa. dalam keilmuannya, mereka mempunyai pengetahuan sosial dan dapat memberikan kemajuan serta memberikan jawaban terhadap penelitian sosial pemerintah yang meninggalkan poleutturos budaya pesantren. ” jelasnya.

Menurut Gus Rozin, tantangan yang dihadapi Ma’had Aly sebagai perguruan tinggi yang saat ini berada di bawah kepemilikan pesantren adalah menjaga keseimbangan antara tradisi keilmuan tradisional pesantren dengan kebutuhan modern yang membutuhkan hal-hal baru. kemampuan bagi siswa. .

“Ini bukan hal yang mudah, namun juga bukan hal yang mustahil. Kami yakin, dengan dukungan sistem penjaminan mutu yang telah diciptakan, Ma’had Aly akan mampu mengatasi tantangan dan solusi tersebut. Kami berharap hal ini sistem penjaminan mutu akan menjadi simbol Ma’had Had Aly ke depan, dapat menjadi sumber ilmu yang tinggi dan manajemen yang baik,” ujarnya.

Gus Rozin juga menekankan pentingnya peran Bimtek sebagai jalan perubahan ide dan praktik terbaik penerapan sistem kesehatan yang relevan dengan situasi masing-masing pesantren.

“Setiap Ma’had Aly mempunyai praktik dan tradisinya masing-masing. Melalui Bimtek ini, kami ingin memastikan sistem promosi kesehatan terus berubah dan dapat mengatasi perbedaan tersebut,” lanjutnya.

Melalui Bimtek generasi pertama ini, Majelis Masyaikh berharap upaya ini dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan di pesantren dan melahirkan generasi ulama yang tidak hanya berilmu intelektual saja, namun mempunyai komitmen yang kuat terhadap sosial. perkembangan.

Gus Rozin juga menegaskan, keberhasilan program jaminan kesehatan ini sangat bergantung pada komitmen seluruh pihak yang terlibat, khususnya para pimpinan Pondok Pesantren dan Majelis Masyayikh.

“Kami dari Majelis Masyayikh siap mendukung penuh, namun pelaksanaannya harus dilakukan dengan komitmen yang besar dari semua pihak. Pertahankan bersama sebagai rumah besar yang terpecah belah.

Melalui latihan ini, Gus Rozin berharap Pondok Pesantren khususnya Ma’had Aly dapat terus bersaing di dunia internasional. “Kami yakin pesantren mempunyai peluang besar untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan dan meningkatkan mutu negara. Dengan terus meningkatkan mutu pendidikan, Ma’had Aly dapat menjadi contoh baik pendidikan Islam, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia,” tutupnya.

Beberapa pembicara juga turut terlibat dalam acara ini seperti Dr. KH. Nur Hannan, Lc., M.H.I. dan Dr. KH. Nurul Mubin, MSI, memberikan paparan mengenai sistem penjaminan mutu internal dan eksternal Ma’had Aly.

Dengan dilaksanakannya Bimtek ini diharapkan pesantren se-Indonesia mampu terus meningkatkan dan mempertahankan standar pendidikan tinggi setingkat Ma’had Aly demi kemajuan pendidikan pesantren tanah air.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours