Pemerintah Indonesia mengupayakan cegah penularan Mpox dari wisatawan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah upaya untuk membebaskan wisatawan mancanegara dari penyakit monyet atau cacar.

Untuk mencegah penularan Mpox di Indonesia, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Adyatama Nia Niscaya mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah melakukan intervensi untuk mengurangi penularan penyakit tersebut, terbukti dengan pemeriksaan di bandara dan pelabuhan internasional.

Kementerian Kesehatan telah menemukan beberapa kasus di Indonesia dan pemerintah merespons temuan tersebut dengan memperkuat kontrol di titik-titik masuk negara, termasuk bandara, kata Nia dalam konferensi pers mingguan di Jakarta, Senin.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Inbound Tour Operators Association (IINTOA) untuk memastikan perjalanan wisatawan mancanegara ke Indonesia tetap berjalan lancar menyusul ditemukannya kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.

Salah satu pendiri IINTOA Paul Edmundus Talo mengatakan, pihaknya belum menerima informasi mengenai pembatalan perjalanan wisata ke Indonesia.

“Belum ada pembatalan, tapi sudah ada yang bertanya (soal kasus Mpox di Indonesia),” ujarnya.

Direktur Pengawasan dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Farchani Tri Adrianto mengungkapkan, setelah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Interest (PHEIC), pemerintah Indonesia memperketat distribusinya. Mpox. Dengan memasang thermal scanner di bandara dan pelabuhan internasional, serta pengawasan visual terhadap agen.

“Kemarin kami menambahkan pemantauan dengan memperkenalkan sistem deklarasi kesehatan SatuSehat Health Pass (SSHP), dan bukan aplikasi berbasis web,” kata Achmad.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, serta kementerian/lembaga lainnya, untuk membantu sosialisasi penggunaan website sshp.kemkes.go.id yang memiliki layanan lima bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Perancis, Mandarin dan Hokkian. .

Pihaknya mengharapkan pelancong dari luar negeri mengisi website ketika memasuki Indonesia melalui gerbang kedatangan bandara dan pelabuhan internasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours