Apa Makna Istilah Tone Deaf yang Lagi Viral? Bisa Dilihat dari Ciri Ini

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kata tuli nada belakangan ini santer terdengar di media sosial. Meski terdengar familiar, namun masih banyak orang yang belum mengetahui arti kata ini.

Kedalaman nada sendiri berbicara tentang sikap negatif yang ada pada diri seseorang. Jadi, simak ulasannya di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Tuli nada adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang kurang peka terhadap kebiasaan, adat istiadat, dan lain-lain di sekitarnya. Istilah tersebut sebenarnya berasal dari bidang musik, untuk menggambarkan ketidakmampuan manusia dalam mengikuti bunyi, bahkan untuk lagu dengan melodi sederhana sekalipun.

Sekilas, tuli nada dalam kancah pergaulan mungkin terkesan egois, namun sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda.

Keegoisan menyebabkan seseorang mengejar kepentingannya sendiri padahal ia sadar akan dampak perbuatannya terhadap orang lain.

Sedangkan tuli nada adalah ketidakmampuan memahami apa yang sedang terjadi. Orang dengan sikap ini lemah secara emosional dan tidak memiliki empati terhadap orang lain.

Berikut beberapa ciri-ciri orang tuli.

1. Kurang peka terhadap perasaan orang lain Orang yang tuna rungu kurang peka terhadap perasaan orang lain. Sebab, mereka tidak tahu bahwa apa yang mereka katakan atau lakukan menyakiti hati orang lain.

2. Orang yang tidak peka terhadap keadaan mungkin akan kesulitan membaca lingkungan sekitar. Karena tidak bisa membaca bahasa tubuh, seseorang dengan sikap ini mungkin akan mengatakan hal-hal yang tidak pantas sehingga membuat orang lain merasa tidak nyaman.

3. Tidak memahami norma sosial merupakan aturan tidak tertulis yang berlaku di berbagai tempat. Ada ‘hukum’ tentang apa yang pantas dan tidak pantas.

Terkadang, penyandang tunarungu tidak memahami atau tidak peka terhadap norma-norma sosial yang berlaku di lingkungannya. Akibatnya, mereka mungkin melakukan sesuatu yang dianggap bodoh atau tidak pantas.

4. Sulit memahami budaya dan adat istiadat. Setiap daerah mempunyai budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kita untuk mengikutinya ketika berada di lapangan.

Namun, mereka yang kurang sensitif secara emosional seringkali kesulitan memahami rutinitas seperti apa yang harus diikuti, sehingga mereka melanjutkan kebiasaan sehari-hari. Akibatnya, mereka bisa saja melakukan tugas yang dianggap tidak pantas karena tidak sejalan dengan adat istiadat setempat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours