Tolak Pemekaran Papua, Masyarakat Asli Mimika: Hanya Menguntungkan Segelintir Pihak

Estimated read time 2 min read

MIMIKA – Marianus Maknaipeku dari suku Kamoro di negara bagian Mimika, Papua Tengah menolak pembicaraan baru mengenai pemekaran wilayah Nemangkawi Papua.

Diharapkan pidato ini akan menambah beban dan permasalahan bagi masyarakat lokal, khususnya bagi masyarakat adat seperti Kamoro dan Amungme Mimika.

“Suara masyarakat adat Papua perlu kita dengarkan, rencana pemekaran hanya menguntungkan kelompok kecil dan bukan suku asli yaitu suku Kamoro dan Amungme,” kata Marianus dalam siaran persnya, Kamis (16/08/2024). ).

Ia berharap Ketua Dewan Pertimbangan Independen Daerah Departemen Dalam Negeri Valentinus S. Sumitro mendengarkan pendapat masyarakat adat Mimika untuk menolak pemekaran. bicara.

Sebagai perwakilan masyarakat adat, Anda akan ditegur jika gagasan ini didukung.

Ia menilai, jika bicara pemekaran, lebih baik memikirkan Papua Nui Bombera dibandingkan Papua Nemangkawi.

Pemekaran Nemangkawi Papua hanya mementingkan kepentingan kelompok tertentu, tanpa memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarga adat.

Wacana perluasan lahan menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat Mimika Papua Tengah, terutama di wilayah yang memiliki keterkaitan erat. Banyak masyarakat yang menilai perluasan ini bersifat politis dan tidak didasari oleh kebutuhan nyata masyarakat adat, ujarnya.

Marianus Maknaipeku mengungkapkan keprihatinannya di kalangan masyarakat adat Mimika terhadap kebijakan yang berdampak negatif terhadap kehidupan mereka.

Warga menilai pemerintah pusat bisa memikirkan dan mendengarkan pendapat masyarakat adat sebelum mengambil keputusan yang bisa merugikan banyak pihak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours