BTN Manusela siap luncurkan aplikasi Simaksi daring permudah pendaki

Estimated read time 2 min read

Ambon (ANTARA) – Balai Taman Nasional (TN) Manusela siap meluncurkan permohonan izin akses kawasan konservasi (Simaks) melalui sistem online untuk memudahkan akses pendaki atau pengunjung Cagar Alam Gunung Binaya. , Maluku Tengah.

“Aplikasi web Simaksi 2024 sedang dalam pengembangan dan saat ini dalam tahap finalisasi, rencananya akan beroperasi pada September 2024 dan dapat digunakan,” kata Abdul Azis Bakry, Direktur Balai Taman Nasional Manusela di Ambon. Selasa.

Ia mengatakan, tujuan dari program tersebut adalah agar para pendaki dapat mengajukan izin secara online tanpa harus datang langsung ke kantor Taman Nasional Manusela. Dengan bantuan aplikasi Simaksi diharapkan waktu yang digunakan dalam proses permohonan izin pemeriksaan dapat dipersingkat.

Dengan begitu, para pendaki bisa mempersiapkan perjalanannya ke Taman Nasional Manusela secara efektif.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan layanan pengunjung dan melindungi lingkungan. “Simaks merupakan inisiatif nyata kami yang memadukan teknologi dan perlindungan lingkungan,” ujarnya.

Melalui Simaks diharapkan kesadaran lingkungan para pendaki meningkat dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan dalam pelestarian alam Taman Nasional Manusela.

Biaya masuk Balai Taman Nasional Manusela, pendakian WNI dikenakan biaya Rp 5.000 per orang per hari. Sedangkan asing Rp.

Sementara penelitiannya, untuk WNI 100 ribu dan untuk WNI negara lain membutuhkan waktu kurang dari sebulan. Kalau satu sampai enam bulan, WNI Rp.

Balai Besar Taman Nasional Manusela mencatat total ada 250 orang yang bekerja di Cagar Alam Gunung Binaya pada Januari-Juni 2024 dan anggaran yang disebut Simaksi sebesar Rp 23,7 juta.

Sedangkan pada tahun 2023 total pendaki sebanyak 455 orang dan total anggaran Simaks sebesar Rp 63,5 juta.

“Diharapkan dengan adanya sistem pengelolaan online Simaksi kedepannya jumlah pengunjung akan semakin meningkat sehingga juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan Gunung Binaiya,” kata Azis.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours