Soal Kebocoran Data NPWP, Sri Mulyani : Saya Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal keterbukaan informasi 6 juta Wajib Pajak (NPWP), termasuk Perdana Menteri Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden pilihan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Sri Mulyani, terkait informasi yang diungkapkan, dirinya meminta Kepala Pajak Suryo Utomo mengecek ke tim IT.

“Sekarang sudah, saya sudah minta Dirjen Pajak dan seluruh pihak di Kementerian Keuangan untuk melakukan penilaian terhadap hal tersebut, setelah itu akan diberikan keterangan oleh Dirjen Pajak dan tim IT-nya,” kata Sri. Mulyani usai jumpa pers di Gedung Parlemen DPR, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Sebelumnya, pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, mengungkap dugaan ditemukannya 6 juta NPWP yang dijual langsung di situs pembobolan dalam postingannya di media sosial X, Rabu (18/9) lalu.

Selain NPWP, informasi tersebut juga mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, nomor telepon, email dan informasi lainnya. Total harga jualnya mencapai Rp 150 juta.

Dalam salah satu cuitannya, Teguh menyebut informasi tersebut diketahui dan pelakunya adalah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Selain para kepala negara, sejumlah menteri juga turut tercantum dalam pemberitaan tersebut, seperti Menteri Komunikasi dan Media (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir . , Menteri Koordinator Pembangunan dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hassan, dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.

Informasi mengenai terbitnya NPWP juga dipublikasikan oleh perusahaan keamanan internet Falcon Feeds di situs X. Namun dalam keterangannya, mereka menyebut informasi tersebut tidak benar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours