Mengenal Kapsul Bunuh Diri Sarco: Teknologi Kontroversial yang Menggemparkan Dunia

Estimated read time 3 min read

SWISS – Setelah seorang wanita Amerika di Swiss mengakhiri hidupnya dengan menelan kapsul bunuh diri Sarco, perdebatan sengit pun dimulai mengenai etika dan legalitas kapsul tersebut.

Seorang wanita berusia 64 tahun dari Amerika baru-baru ini melakukan bunuh diri di hutan Swiss dengan menggunakan kapsul Sarco.

Pada saat-saat terakhir, perangkat tersebut menyiarkan pesan menakutkan: “Jika Anda ingin mati, tekan tombol ini,” lapor AFP.

Kapsul Sarco, dalam desainnya yang futuristik, bekerja dengan mengisinya dengan nitrogen, yang menyebabkan kematian karena hipoksia.

Kapsul seukuran manusia yang dapat bergerak sendiri ini telah menimbulkan pertanyaan hukum dan etika di Swiss, dimana euthanasia aktif adalah ilegal.

Pada hari penggunaan kapsul tersebut, Menteri Dalam Negeri Swiss, Elisabeth Baum-Schneider, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Sarco “ilegal”, sehingga memicu perdebatan baru mengenai penggunaannya.

Apa itu Kapsul Sarco?

Kapsul sarco, atau disingkat sarkofagus, adalah alat euthanasia kontroversial yang mendapat perhatian dunia.

Kapsul cetak 3D yang dapat dilepas ini dipasang pada dudukan dan berisi wadah berisi nitrogen cair, sehingga orang dapat mengakhiri hidupnya dengan sesak napas akibat gas inert.

Pertama kali diperkenalkan di Swiss pada tahun 2019, kapsul ini menawarkan cara untuk mati tanpa pengawasan medis. Kapsul ini melepaskan nitrogen di dalamnya dan mengurangi kadar oksigen hingga tingkat yang mematikan.

Kapsul Sarco adalah gagasan dokter Australia Philip Nitzke, yang dikenal menganjurkan bunuh diri sejak tahun 1990an. Karyanya telah memainkan peran penting dalam perdebatan yang sedang berlangsung tentang etika dan legalitas euthanasia, CNN melaporkan.

Menurut AFP, kapsul hasil cetak 3D Sarco menelan biaya lebih dari Rp 10 miliar selama 12 tahun penelitian dan pengembangan di Belanda.

Bagaimana cara kerja kapsul sarco? Untuk memberikan kapsul Sarco, orang yang sekarat harus menyelesaikan beberapa langkah:

Untuk menggunakan Sarko, individu harus menjalani evaluasi kejiwaan terlebih dahulu.

Pengguna memasuki kapsul, menutup penutupnya, dan menjawab pertanyaan otomatis tentang identitas mereka dan pemahaman tentang prosesnya.

Setelah menekan tombol, kadar oksigen dalam kapsul turun dari 21% menjadi 0,05% dalam waktu kurang dari 30 detik.

Seseorang dengan cepat kehilangan kesadaran dan meninggal dalam waktu sekitar lima menit.

Tombol keluar darurat juga terletak di dalam kapsul, menyediakan kemungkinan jalan keluar jika diperlukan.

Setelah proses hipoksia selesai, kapsul biodegradable dapat dikeluarkan dari dasar mesin, sehingga dapat berfungsi sebagai peti mati bagi orang yang meninggal.

Exit International Nitschke, yang dimiliki oleh Sarco, adalah organisasi nirlaba yang didanai oleh sumbangan, dengan pelanggan hanya membayar 18 franc Swiss (sekitar Rs 1.769) untuk nitrogen.

Legalisasinya di Swiss Sejak tahun 1940-an, bunuh diri dengan bantuan telah diizinkan di Swiss, dengan ketentuan bahwa mereka yang membantu tidak boleh mempunyai kepentingan langsung dengan kematian orang tersebut.

Kerangka hukum ini menjadikan Swiss sebagai tujuan populer untuk “pariwisata kematian”, yang menarik orang-orang dari seluruh dunia yang mencari hak untuk mengakhiri hidup mereka dengan cara mereka sendiri, menurut laporan Reuters.

Penggunaan kapsul bunuh diri Sarko memicu perdebatan baru mengenai etika dan legalitas euthanasia, tidak hanya di Swiss, tetapi di seluruh dunia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours